News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Janjikan Taktik di Luar Nalar, Pep Guardiola Tak Berkaca dari Sejarahnya Manchester City

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manajer Manchester City Pep Guardiola bereaksi selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Leeds United dan Manchester City di Elland Road di Leeds, Inggris utara pada 28 Desember 2022. Pep Guardiola acap kali mendapat hasil kurang maksimal saat menggunakan taktik tak biasa di laga-laga besar.

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola memanaskan suasana Derby Manchester, Sabtu (14/1/2023) dengan mengungkapkan hal menarik.

Pep Guardiola berjanji akan menampilkan taktik di luar nalar untuk menghadapi Manchester United malam nanti, jam 19.30 WIB.

"Saya ingin datang ke Old Trafford dengan para pemain yang tak terlalu kelelahan karena saya memiliki beberapa ide, gagasan yang sedikit di luar nalar," ungkap Pep Guardiola sebagaimana dikutip dari Daily Mail.

Ekspresi Pelatih Manchester City, Pep Guardiola saat melawan Everton di Stadion Etihad (31/12). Kendati berakhir imbang 1-1, Pep mengaku puas dengan performa pasukannya. Pep Guardiola acap kali mendapat hasil kurang maksimal saat menggunakan taktik tak biasa di laga-laga besar.(Oli SCARFF / AFP)

Baca juga: Manchester United Tak Mau Lagi Menanggung Aib, Ini Opsi Erik Ten Hag Hentikan Manchester City

Pep memang tak merinci taktik di luar nalar apa yang akan ia terapkan nanti.

Namun hal tersebut seolah membuatnya tak berkaca pada sejarah kelam Man City di era kepelatihannya.

Untuk diketahui, Pep Guardiola pernah beberapa kali menerapkan taktik di luar nalar sebelum pertandingan ini.

Sayangnya, ia kerap menemui hasil kurang maksimal saat dirinya menjatuhkan pilihan kepada taktik tersebut.

Setidaknya ada tiga kejadian yang membuat taktik di luar nalar Pep Guardiola di Manchester City tak selalu berakhir manis.

1. Man City vs Monaco di Liga Champions 2016-2017

The Citizens kala itu berhadapan dengan Monaco di babak 16 besar Liga Champions.

Di mana Monaco saat itu masih diperkuat oleh Kylian Mbappe.

Man City sejatinya sudah mengamankan kemenangan 5-3 di leg pertama.

Biasanya, tim yang sudah memastikan keunggulan akan bermain lebih hati-hati di leg kedua.

Akan tetapi hal tersebut tak menjadi pilihan bagi Pep Guardiola.

Pada leg kedua, Guardiola malah memasang 5 pemain bertipe menyerang dengan hanya 1 gelandang bertahan dalam diri Fernandinho.

Bek Manchester City Joao Cancelo melakukan selebrasi usai mencetak gol pembuka pada pertandingan Liga Inggris antara Manchester City dan Southampton di Stadion Etihad pada 8 Oktober 2022. (OLI SCARFF / AFP)

Yaya Toure yang kala itu bertindak bak metronom permainan tim harus puas duduk di bangku cadangan.

Benar saja, City babak belur saat menghadapi Monaco di leg kedua.

Pada akhirnya, The Citizens gagal melangkah ke perempat final setelah kalah produktifitas gol tandang.

Monaco kala itu menang dengan skor 3-1 dan membuat agregat menjadi 6-6.

2. Aymeric Laporte Man Marking Mo Salah

Hal yang kurang lebih sama berulang di kancah Liga Champions.

Bedanya, Man City kini berada di edisi 2017-2018.

Pada babak perempat final, City berhadapan dengan Liverpool yang sedang on fire.

Mohamed Salah benar-benar sedang moncer dengan perolehan golnya yang luar biasa.

Pep memutuskan melakukan man marking kepada Salah.

Bek Manchester City Prancis Aymeric Laporte (tengah) mengoper bola selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Manchester City dan Chelsea di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 8 Mei 2021. Laurence Griffiths / POOL / AFP (Laurence Griffiths / POOL / AFP)

Akan tetapi, man marking yang dilakukan bukanlah memasang pemain dengan kecepatan yang bisa mengimbangi Salah.

Aymeric Laporte-lah yang mendapat tugas mengawal pemain asal Mesir tersebut.

Hasilnya, City diobok-obok The Reds dan menyerah dengan agregat 1-5.

3. Tottenham Hukum City di Liga Champions 2018/2019

Pada edisi Liga Champions 2018/2019, Man City harus menghadapi Tottenham Hotspur di babak perempat final.

City datang ke pertandingan ini dengan rasa percaya diri tinggi.

Mereka memenangkan 14 pertandingan beruntun dan dalam asa meraih empat gelar dalam satu musim atau quadruple.

Namun, Pep Guardiola memutuskan melakukan beberapa perubahan dalam timnya.

Baca juga: Jadwal Liga Inggris Pekan 20: Manchester United vs Manchester City, Tottenham vs Arsenal

Pemain penting seperti Kevin De Bruyne disimpan oleh Pep.

The Citizens mengandalkan Ilkay Gundogan sebagai sumber inspirasi serangan tim kala itu.

Demikian pula dengan pemilihan pemain di pos bek kiri.

Fabian Delph mendapat amanah menjaga Son Heung-min di pertandingan ini.

Namun, pemain asal Inggris itu tak bisa mengatasi dan mengimbangi kecepatan Son.

City pun tumbang di leg pertama dengan skor 1-0 dari Tottenham Hotspur.

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini