TRIBUNNEWS.COM - Klub Liga 1, Persebaya Surabaya berniat mengawal betul Kongres Luar Biasa atau KLB PSSI yang rencananya digelar 16 Februari 2023 mendatang.
Untuk itu, Persebaya Surabaya mengusulkan sosok yang mereka rasa tepat menjadi Ketua Komite Pemilihan di KLB PSSI nanti.
Persebaya Surabaya pun mengusulkan nama bos Persis Solo, Kaesang Pangarep sebagai Ketua Komite Pemilihan di KLB PSSI.
Baca juga: Mantan Presiden Persebaya Sayangkan Kompetisi Liga 2 Dihentikan dan Liga 1 Tanpa Degradasi
Usulan Persebaya itu tertuang dalam surat resmi yang dikirimkan kepada Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule.
Bajul Ijo menghendaki Kaesang diangkat sebagai Ketua Komite Pemilihan KLB saat PSSI menggelar Kongres Biasa yang digelar 14-15 Januari 2023 ini.
"Berkenaan dengan pelaksanaan Kongres Biasa PSSI Tahun 2023 yang berlangsung di Jakarta, 14-15 Januari 2023, bersama ini kami mengusulkan nama di bawah ini (Kaesang Pangarep)," bunyi penggalan isi surat resmi Persebaya Surabaya kepada Ketum PSSI.
Persebaya memiliki alasan kuat di balik pengusulan nama Kaesang sebagai Ketua Komite Pemilihan.
Menurut mereka, Kaesang merupakan sosok yang tepat untuk mengawal proses penjaringa dan pemilihan sosok calon Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Komite Eksekutif PSSI.
"(Kaesang Pangarep) kami usulkan menjadi Ketua Komite Pemilihan untuk KLB PSSI 2023," lanjut pihak Persebaya.
"Saudara Kaesang sangat layak untuk mengemban tugas tersebut sebagai bagian dari semangat untuk tata kelola sepak bola Indonesia yang lebih baik."
"Kami juga meyakini, sosoknya akan mampu mengawal proses penjaringan dan pemilihan sosok calon Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Komite Eksekutif dengan baik dan berkualitas," pungkas isi surat tersebut.
KLB PSSI Maju
Sebagai informasi, KLB PSSI sejatinya akan digelar pada 18 Maret 2023 mendatang.
Namun, agenda akbar tersebut dimajukan lantaran turunnya surat dari FIFA tak lama setelah tragedi Kanjuruhan.
"Kami telah menerima surat dari FIFA terkait pelaksanaan kongres," tutur sekretaris jenderal PSSI Yunus Nusi (11/11/2022).
"Ada perubahan melalui surat dari FIFA dan kami akan mengikuti arahan dari FIFA," sambungnya.
Dengan demikian, dapat dipastikan seluruh pengurus petahana PSSI harus meninggalkan jabatannya pada 16 Februari 2023.
Sejauh ini, baik ketum PSSI Mochamad Iriawan, Waketum Iwan Budianto, Sekjen Yunus Nusi, hingga seluruh anggota Exco masih bertahan di jabatannya.
Padahal, TGIPF yang mengusut Tragedi Kanjuruhan merekomendasikan seluruh pengurus PSSI untuk mengundurkan diri.
Dampak dari masih bertahannya Iwan Bule cs adalah pemerintah belum mengeluarkan izin untuk menggulirkan Liga 1.
Sesuai rekomendasi TGIPF, pemerintah hanya akan mengizinkan Liga 1 apabila telah terjadi perubahan signifikan di tubuh PSSI.
"Dengan ini kami segera mengirimkan surat kepada seluruh voters PSSI terkait perubahan tanggal kongres sesuai jawaban dari FIFA," pungkas Yunus.
(Tribunnews.com/Guruh)