Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil rapat Exco PSSI yang memutuskan Liga 2 2022 dihentikan membuat kaget semua klub Liga 2 dan pecinta sepakbola Indonesia, termasuk Anggota DPR RI yang juga penasihat Klub Semen Padang FC, Andre Rosiade.
Andre mengaku kecewa karena Liga 2 2022 dihentikan buntut dari tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022.
Padahal, semua Liga 2022-2023 sejatinya baru berjalan hingga babak penyisihan grup.
Andre pun merasa aneh hanya Liga 1 yang tetap berjalan, sedangkan Liga 2 dan 3 justru dihentikan dengan alasan yang tidak masuk akal.
"Penghentian Liga 2 tidak masuk akal, saya selaku pecinta sepakbola Indonesia sangat kecewa dengan keputusan PSSI yang amburadul ini, putusan ini menunjukkan bahwa PSSI tidak memikirkan nasib pemain, pelatih, klub dan stakeholder lainnya," kata Andre yang ditulis Minggu (15/1/2023).
Menurutnya, keputusan aneh pemberhentian Liga 2 itu sangat memberatkan banyak pihak, sebab klub sudah mengeluarkan tenaga, waktu, pikiran hingga soal finansial.
Baca juga: Pengalaman di Dunia Sepak Bola, Erick Thohir Dinilai Jadi Kandidat Kuat Ketua PSSI
Apalagi selama kompetisi Liga 2 digelar, kata Andre, klub sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
Bahkan, banyak klub yang sedang dalam tren positif seperti Semen Padang FC hingga pekan 7 grup Liga 2.
"Berhentinya Liga 2 berdampak pada para pemain dan official tim untuk mencari nafkah, otomatis tak ada pekerjaan tanpa ada kompetisi," katanya.
"Menurut data yang kami terima, berhentinya liga 2 berdampak kepada 700-an pemain, belum lagi dengan liga 3, ada sekitar 15 ribu pemain di sana. Siapa yang akan memikirkan nasib mereka? Jumlah ini bisa bertambah banyak bila dihitung juga tim pelatih dan official yang terlibat," sambung Andre.
Andre menambahkan, di sisi lain hampir sebagian besar homebase (stadion tuan rumah) sudah dinilai, dan tentunya mengeluarkan biaya tidak sedikit karena operasional tim risk assement biayanya ditanggung oleh klub.
"Karena itu saya berharap agar kompetisi profesional bisa tetap berjalan sebagaimana mestinya. Dan saya juga berharap promosi dan degradasi di Liga 1 tetap jalan sehingga kompetisi bisa berjalan dengan profesional," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi membeberkan hasil rapat Exco PSSI, Kamis (12/1/2023) di Kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta memutuskan untuk menghentikan kelanjutan Kompetisi Liga 2 musim 2022/2023.
Yunus Nusi menyampaikan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan berbagai faktor.
1. Adanya permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tersebut tidak bisa dilanjutkan. Hal ini terjadi karena tidak ada kesesuaian konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan operator serta pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 dimulai pada 20 Mei 2023.
2. Rekomendasi dari tim transformasi sepak bola Indonesia seusai tragedi Kanjuruhan terkait sarana dan prasarana yang belum memenuhi syarat.
3. Perpol No. 10 Tahun 2022 mengamanatkan proses perizinan yang baru dengan memperhatikan periode waktu pemberitahuan, pengajuan rekomendasi dan izin, hingga bantuan pengamanan.
Dalam rapat Exco tersebut juga memutuskan dan memerintahkan kepada PT.LIB untuk memfasilitasi pembentukan operator baru guna pelaksanaan Liga 2.
“Untuk Liga 1, kompetisi tersebut akan tetap berjalan dan tanpa ada degradasi. Hal ini karena penyesuaian kompetisi Liga 2 yang tidak berjalan,” kata Yunus Nusi.
Sementara untuk wakil Indonesia di kompetisi AFC musim 2023/2024, PSSI akan menggelar play-off yang diikuti oleh juara Liga 1 2021/2022 versus juara Liga 1 2022/2023.
Terakhir, untuk Liga 3 putaran Nasional 2022/2023 resmi dihentikan. Bagi Asprov yang telah memutar, kuotanya tetap dapat digunakan pada kompetisi selanjutnya.