Kiprah dan Rekam Jejak 5 Calon Ketua Umum PSSI, Dari Erick Thohir Hingga La Nyalla, Siapa Awam Sepakbola?
TRIBUNNEWS.COM - Komisi Pemilihan (KP) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) secara resmi menutup pendaftaran bakal calon ketua umum (Ketum) PSSI periode 2023-2027 pada Senin (16/1/2023) pukul 18.00 WIB.
Selam periode pendaftaran, ada lima tokoh yang mencalonkan dirinya sebagai bakal calon ketua umum PSSI.
Lima sosok bakal calon ketum PSSI itu adalah La Nyalla Mattalitti, Erick Thohir, Doni Setiabudi, Fary Djemy Francis, dan Arif Putra Wicaksono.
Baca juga: Maju Mencalon Ketua Umum PSSI, La Nyalla: Saya Dengar Semua Diarahkan ke Erick Thohir
Tahapan lanjutan pemilihan Ketua Umum PSSI, KP selanjutnya akan melakukan verifikasi persyaratan pendaftaran sebelum resmi menjadi calon ketum PSSI.
“Setelah tahap penyampaian berkas pendaftaran kandidat. Komite Pemilihan akan bekerja melakukan verifikasi kelengkapan dokumen para kandidat serta dukungan calon. Verifikasi ini penting, agar selanjutnya disampaikan kepada para kandidat dan pengusung untuk melengkapinya,” ujar Ketua Pemilihan PSSI Amir Burhannudin, dilansir dari situs resmi PSSI pada Senin (16/1/2023).
Menurut Amir, para bakal calon ketum PSSI harus melengkapi berkas pendaftarannya sebelum nama calon tetap Ketua Pemilihan PSSI diumumkan pada Senin (6/2/2023) mendatang.
Berikut rekam jejak lima bakal calon ketum PSSI periode 2023-2027:
1. La Nyalla Mattalitti
Saat ini, La Nyalla Mattalitti menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) di Provinsi Jawa Timur periode 2019-2024.
La Nyalla Mattalitti bukan nama baru di kalangan penggemar sepak bola Indonesia.
Dia pernah memimpin induk sepak bola Indonesia itu sebagai wakil ketum PSSI 2013-2015 dan ketum PSSI periode 2015-2016.
Menurutnya, ia mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketum PSSI 2023-2027 untuk membayar utangnya kepada para pemilik suara atau voter yang memilihnya di masa lalu.
"Saya masih mempunyai utang untuk menyelesaikan tugas-tugas dari voter yang meminta saya menjadi ketua umum (pada tahun 2015)," kata La Nyalla di Kantor PSSI di GBK Arena, Jakarta, Jumat (13/1/2023), dilansir Tribunnews.
Baca juga: La Nyalla Daftarkan Diri Sebagai Calon Ketum PSSI: Saya Terpanggil, Sudah Waktunya Membayar Utang
Dikutip dari Kompas.com, Menpora Imam Nahrawi pernah memberi sanksi administratif dan membekukan seluruh kegiatan PSSI pada 2015.
Pembekuan PSSI oleh Kemenpora terjadi karena federasi itu tidak menanggapi tiga surat teguran tertulis yang sudah dikirimkan.
Surat itu berisi teguran kepada PSSI yang tidak mengikuti rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk tidak meloloskan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya ke kompetisi Indonesia Super League 2015.
Dampak tindakan itu, FIFA menilai pemerintah mengintervensi PSSI, lalu mencabut keanggotaan PSSI pada 30 Mei 2015.
Sanksi dari FIFA baru berakhir tiga hari setelah pembekuan PSSI dihentikan pada 10 Mei 2016.
La Nyalla juga pernah terjerat kasus dugaan korupsi penyelewengan dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur 2011-2014.
Ia harus melalui Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI dan dipaksa mundur dari jabatan ketum.
2. Erick Thohir
Erick Thohir adalah orang kedua yang mencalonkan diri sebagai bakal calon ketum PSSI 2023-2027 pada Minggu (15/1/2023).
Dilansir Kompas.com, Erick Thohir yang lahir di Jakarta, 30 Mei 1970 ini aktif berkecimpung di dunia bisnis. Salah satunya dengan mendirikan Mahaka Group.
Erick Thohir kemudian menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 2019-2024 sejak 23 Oktober 2019.
Terlepas dari perannya di kementerian dan dunia bisnis, Erick Thohir juga berpengalaman mengurusi bidang olahraga.
Erick pernah menjabat sebagai manajer Mahakam SM, salah satu klub basket pada Liga Basket Kompetisi Bola Basket Utama (Kobatama).
Kobatama adalah liga basket amatiran tingkat nasional di Indonesia.
Jabatan ini kemudian Erick Thohir lepas pada 2001 karena kesibukannya sebagai Direktur Utama PT. Abdi Bangsa.
Tiga tahun kemudian, Erick kembali terpilih menjadi Ketum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) periode 2004-2006.
Ia juga pernah menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) 2006-2014. Erick juga memiliki saham di klub basket NBA, Philadelphia 76ers, pada 2012-2013.
Di dunia sepak bola, Erick Thohir membeli saham DC United klub sepak bola asal AS yang berkompetisi di MLS atau Liga Utama AS dan Kanada sekitar 2012.
Enam tahun kemudian, ia melepas kepemilikan sahamnya di DC United.
Di 2013, Erick membeli 70 persen saham Inter Milan dan hingga saat ini masih menjadi pemegang saham mayoritas klub raksasa Serie A Italia itu.
3. Doni Setiabudi
Doni Setiabudi resmi mencalonkan diri sebagai bakal calon ketum PSSI 2023-2027 pada Senin (16/1/2023).
Doni Setiabudi tercatat mendaftar sebagai bakal calon ketua umum, wakil ketua, dan anggota Komite Eksekutif atau Exco PSSI jelang Kongres Luar Biasa 2023.
Doni Setiabudi yang akrab disapa Jalu ini merupakan CEO Bandung Premier League.
Ia juga menjadi penggagas penggunaan teknologi Video Assistant Referee (VAR) dalam ajang BPL.
Bandung Premier League adalah liga sepak bola amatir di Jawa Barat.
Dilansir dari Kompas.com (17/1/2023), Doni Setiabudi pernah menjadi manajer AHHA PS Pati yang kini bernama FC Bekasi City milik Atta Halilintar.
Kegagalan FC Bekasi City di Liga 2 membuat Doni mundur dari posisinya pada 2021.
Pada pemilihan sebelumnya, Doni pernah mendaftarkan diri sebagai calon ketum PSSI periode 2019-2024.
Sayangnya, ia belum lolos persyaratan calon ketum PSSI karena tidak memiliki pengalaman lima tahun di sepak bola sehingga gagal dalam tahap verifikasi.
4. Arif Putra Wicaksono
Arif Putra Wicaksono menjadi orang selanjutnya yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketum PSSI 2023-2027.
Ini bukan kali pertamanya mendaftar sebagai calon ketum PSSI.
Arif Putra Wicaksono pernah mencalonkan diri sebagai calon ketum PSSI periode 2015-2019 dan 2019-2023.
Di pendaftaran pertama, ia gagal di tahap verifikasi karena tidak mamenuhi lima tahun terlibat dalam pesepakbolaan Indonesia. Sementara di periode kedua, ia kalah suara dari Mochammad Iriawan yang kini menjadi ketum PSSI.
Saat ini, pria kelahiran Jakarta, 21 Oktober 1980 itu menjabat sebagai CEO Nine Sport.
Nine Sport adalah promotor event olahraga di Indonesia yang sering mendatangkan Chelsea ke Indonesia untuk bertanding dengan Indonesia All-Star.
Selain itu, perusahaan ini pernah membawa klub Pro Duta dan Mitra Kukar ke Eropa, serta timnas U23 ke Italia dan timnas 2019 ke Spanyol.
Pada 2016, Nine Sport juga memfasilitasi keberangkatan pemain timnas Indonesia Evan Dimas untuk menuntut ilmu ke klub Espanyol lewat program Players Development.
Dilansir dari Kompas.com (17/1/2023), Arif juga telah menghadirkan klub-klub top Eropa, seperti Hamburg SV, Ajax Amsterdam, Sevilla, Espanyol, Juventus, dan AS Roma, ke Indonesia.
5. Fary Djemy Francis
Fary Djemy Francis merupakan politikus mantan Ketua Komisi V DPR RI 2009-2014.
Dilansir dari Antara, dia ditunjuk menjadi Komisaris Utama PR ASABRI melalui Keputusan menteri BUMN Nomor SK-264/MBU/07/2020 menggantikan Didik Herdiawan. Fary Djemy Francis juga merupakan pemilik Akademi Sepak Bola Bintang Timur Atambua.
Menurut Antaranews Kupang, Akademi Sepak Bola Bintang Timur Atambua, berada di Desa Labuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sekolah bola ini resmi dibuka pada Sabtu (5/5/2018). Fary Djemy Francis juga pernah mengikuti pemilihan ketum PSSI pada 2019.
Ia menjabat sebagai ketua Departemen Sport Intelligent di kepengurusan PSSI periode 2016-2020 yang dipimpin Edy Rahmayadi.
(Erwina Rachmi/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rekam Jejak 5 Bakal Calon Ketum PSSI, Erick Thohir hingga La Nyalla"