TRIBUNNEWS.COM - Final Piala Teluk 2023 yang sejatinya menjadi sebuah perayaan besar sepak bola kawasan berubah menjadi tragedi kemanusiaan.
Pasalnya, 4 penonton meninggal dunia akibat berdesakan saat akan masuk ke Stadion International Basra yang menjadi venue pertandingan final Piala Teluk 2023.
Final Piala Teluk 2023 sendiri mempertemukan antara Irak vs Oman yang berakhir dengan skor 3-2, Kamis (19/1/2023) malam, WIB.
Baca juga: Kebahagiaan Ronaldo setelah Cetak 2 Gol dan Jadi Man of The Match saat Melawan Teman Lama
Antusiasme penggemar untuk menyaksikan laga ini begitu besar.
Stadion International Basra yang mampu menampung 65 ribu penonton langsung penuh ketika para penggemar diizinkan masuk.
Sayangnya, penggemar yang masuk ke stadion tak mencakup semua kalangan yang hadir di sana.
Tak sedikit penggemar yang masih berada di sekitaran stadion berusaha masuk ke dalam venue pertandingan.
Pihak keamanan lantas mengamankan area sekitar stadion dengan menutup gerbang.
Hal itu dilakukan agar venue laga final Piala Teluk 2023 tetap kondusif.
Namun, keputusan itu tak membuat para penggemar meninggalkan kawasan stadion.
Para penonton tersebut justru berdesakan masuk dengan cara merangsek ke dekat gerbang.
Bahkan ada yang sampai naik ke gerbang stadion untuk memasuki arena.
Pada saat itulah banyak penonton yang menjadi korban.
Tak sedikit dari mereka yang terinjak dan tak bisa menyelamatkan diri.
Al Jazeera melaporkan 4 orang tewas dan 80 lainnya luka-luka akibat tragedi ini.
Ratusan orang lainnya juga memerlukan perawatan lantaran berdesakan di cuaca Irak yang panas.
Salah seorang penggemar yang hadir, Moumen Adnan mengaku tak menyangka akan ada korban jiwa dalam final Piala Teluk 2023 ini.
"Saya tidak menyangka akan ada kekacauan seperti ini," ungkapnya.
"Karena para penonton berdesakan, saya merasakan sakit di tangan saya," sambung Moumen Adnan.
Al Jazeera juga menyebut sedikitnya 20 orang mengalami sesak napas akibat berdesakan di depan gerbang stadion.
Keseluruhan korban jiwa dan luka langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan setempat untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
(Tribunnews.com/Guruh)