TRIBUNNEWS.COM - Juventus langsung turun di peringkat 10 klasemen Liga Italia setelah terkena hukuman pengurangan 15 poin.
Tim raksasa Italia Juventus terkena pengurangan 15 poin setelah disanksi atas dugaan laporan keuangan palsu, Sabtu (21/1/2023).
Akibatnya, tabel klasemen Liga Italia pun kini langsung berubah. Bianconeri kini terlempar dari zona Liga Champions.
Poin Juventus hingga pekan 18 sebelumnya adalah 37 di posisi tiga klasemen, satu tingkat di bawah AC Milan yang mengumpulkan 38 poin.
Namun, karena mendapat pengurangan 15 poin, maka kini hanya menjadi 22 poin saja.
La Vecchia Signora turun 7 peringkat dan kini berada di urutan 10 klasemen, terpaut 25 poin dari Napoli yang menjadi Capolista.
Baca juga: Nasib Apes Juventus, Terseok di Awal Musim, Sempat Bangkit, Kini Terjungkal Kena Pengurangan 15 Poin
Sedangkan jarak poin dari tim zona Champions di peringkat empat yang kini dihuni Lazio adalah 12 poin.
Saat ini, zona empat besar dihuni oleh Napoli dengan 47 poin, kemudian di posisi kedua ditempati AC Milan dengan 38 poin.
Posisi ketiga yang sebelumnya dihuni Juventus kini diambil alih oleh Inter Milan yang memiliki poin yang sama dengan Juventus sebelumnya.
Lalu di peringkat empat hingga enam, dihuni oleh tim-tim yang memiliki poin sama 34, yakni Lazio, Atalatan, dan AS Roma.
Juventus harus berusaha keras di sisa musim ini jika ingin kembali lagi masuk ke empat besar klasemen.
Namun, Si Nyonya tua juga mesti berhadap agar tim-tim di atasnya juga kesulitan meraih hasil apik di laga-laga yang dilakoninya.
Berikut klasemen Liga Italia setelah Juventus dapat pengurangan 15 poin:
Baca juga: Dapat Hukuman Pengurangan 15 Poin di Klasemen Liga Italia, Juventus Bakal Ajukan Banding
Ajukan Banding
Sanksi pengurangan 15 poin ini didapat Juventus menyusul pelanggaran mengenai laporan keuangan dalam investasi yang dilakukan FIGC.
Penuntut FIGC Serie A telah memutuskan untuk memberikan pengurangan poin kepada Bianconeri setelah mereka dinyatakan bersalah atas pelanggaran capital gain.
Menurut Sportbible, investigasi dilakukan terkait pembayaran yang dilakukan kepada pemain selama 2020 dan 2021, ketika manajeman lama Juventus setuju untuk melakukan pemotongan gaji selama musim yang terkena dampak Covid.
Selama periode tersebut, Juventus diduga menggelembungkan nilai jual pemain dalam beberapa transfer demi meningkatkan nilai modal dalam anggaran.
Permintaan Penuntut FIGC untuk membuka kembali penyelidikan olahraga terhadap klub diterima oleh Pengadilan Banding Federal negara itu.
Sebelumnya, beberapa klub juga sempat diperiksa, diantaranya Sampdoria, Empoli, Genoa, Parma, Pisa, Pescara, Pro Vercelli, dan Novara.
Namun, hanya Juventus yang kasusnya diminta untuk dibuka kembali oleh Jaksa penuntut FIGC, Guiseppe Chiné.
Jaksa telah meminta pengurangan sembilan poin untuk tim pada awalnya tetapi malah diberikan 15 poin.
Baca juga: Tak Cuma Klubnya yang Dihukum, Para Eks Petinggi Juventus Juga Terancam Sanksi
Juventus langsung bereaksi terhadap jatuhnya hukuman pengurangan 15 poin di klasemen Liga Italia itu.
Melalui rilis resmi yang dimuat di situs klub, Bianconeri akan menunggu pengungkapan alasan di balik pengurangan poin itu dilakukan.
Setelah pihak Pengadilan Banding menyebut alasan-alasan tersebut, Juve langsung akan mengajukan banding.
"Kami menunggu publikasi alasan-alasan di balik keputusan ini (pengurangan 15 poin)," tulis pihak Juventus dalam rilis resmi mereka.
"Kami akan langsung banding terkait keputusan tersebut ke Komite Olahraga," sambungnya.
(Tribunnews.com/Tio)