News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Nasib Apes Juventus, Terseok di Awal Musim, Sempat Bangkit, Kini Terjungkal Kena Pengurangan 15 Poin

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Juventus, Filip Kostic (Kiri Belakang) dan rekan satu timnya berkumpul sebelum pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Hellas Verona dan Juventus pada 10 November 2022 di stadion Bentegodi di Verona. Nasib apes harus dialami Juventus, Si Nyonya Tua kini mendapatkan sanki hukuman pengurangan 15 poin.

TRIBUNNEWS.COM - Nasib apes harus dialami Juventus, Si Nyonya Tua kini mendapatkan sanksi hukuman pengurangan 15 poin.

Sanksi pengurangan poin ini didapat Juventus menyusul pelanggaran mengenai laporan keuangan dalam investasi yang dilakukan FIGC.

Penuntut FIGC Serie A telah memutuskan untuk memberikan pengurangan poin kepada Bianconeri setelah mereka dinyatakan bersalah atas pelanggaran capital gain.

Menurut Sportbible, investigasi dilakukan terkait pembayaran yang dilakukan kepada pemain selama 2020 dan 2021, ketika manajeman lama Juventus setuju untuk melakukan pemotongan gaji selama musim yang terkena dampak Covid.

Selama periode tersebut, Juventus diduga menggelembungkan nilai jual pemain dalam beberapa transfer demi meningkatkan nilai modal dalam anggaran.

Baca juga: Kronologi Juventus Dihukum Pengurangan 15 Poin di Liga Italia, Bianconeri Dituding Melanggar Aturan

Permintaan Penuntut FIGC untuk membuka kembali penyelidikan olahraga terhadap klub diterima oleh Pengadilan Banding Federal negara itu.

Sebelumnya, beberapa klub juga sempat diperiksa, diantaranya Sampdoria, Empoli, Genoa, Parma, Pisa, Pescara, Pro Vercelli, dan Novara.

Namun, hanya Juventus yang kasusnya diminta untuk dibuka kembali oleh Jaksa penuntut FIGC, Guiseppe Chiné.

Jaksa telah meminta pengurangan sembilan poin untuk tim pada awalnya tetapi malah diberikan 15 poin.

Pada akhir November lalu, jajaran direksi klub, seperti Pavel Nadved hingga Andrea Agnelli, telah memutuskan untuk mundur dari jabatannya.

Menurut Football Italia, sanksi pengurangan 15 poin ini tak ada hubungannya dengan dugaan kesepakatan rahasia yang dilakukan tim.

Dengan kata lain, Pengadilan Banding baru menjatuhkan hukuman terkait penyalahgunaan keuntungan keuangan klub.

Mereka kemungkinan besar masih menyelidiki lebih lanjut perihal kesepakatan rahasia yang terjalin dengan pemain tertentu.

Reaksi para pemain Juventus setelah kalah dalam pertandingan sepak bola grup H babak pertama Liga Champions hari ke-6 antara Juventus Turin dan Paris Saint-Germain (PSG) di stadion Juventus di Turin pada 2 November 2022. (FRANCK FIFE / AFP)

Baca juga: Dapat Hukuman Pengurangan 15 Poin di Klasemen Liga Italia, Juventus Bakal Ajukan Banding

Dalam kasus investigasi laporan palsu ini, pihak Juventus langsung mengajukan banding atas sanksi yang diberikan.

"Kami menunggu publikasi alasan-alasan di balik keputusan ini (pengurangan 15 poin)," tulis pihak Juventus dalam rilis resmi mereka.

"Kami akan langsung banding terkait keputusan tersebut ke Komite Olahraga," sambungnya.

Jika pengurangan poin benar dilakukan, maka akan menjadi sebuah kerugian besar bagi Juventus.

Alih-alih merebut Scudetto dari Napoli, bahkan sangat kecil peluang mereka untuk mampu bersaing dengan rival AC Milan, Inter Milan, Lazio, Atalanta, dan Roma untuk memperebutkan tempat di Liga Champions.

Ini seakan menjadi anomali bagi Juventus musim ini. Tim asal kota Turin ini di awal musim sempat terseok-seok.

Bianconeri di awal musim Liga Italia 2022/2023 hanya mampu mengumpulkan 13 poin dari sembilan laga awal yang dijalani.

Angel di Maria dkk bahkan juga sampai tersingkir dari fase grup Liga Champions pada November lalu setelah hanya bisa mengumpulkan 3 poin saja, hasil sekali kemenangan.

Hasil buruk itu bahkan sempat membuat isu pemecetan terhadap sang pelatih Massimiliano Allegri mencuat.

Baca juga: Tak Cuma Klubnya yang Dihukum, Para Eks Petinggi Juventus Juga Terancam Sanksi

Namun, pihak manajemen Juventus yang kala itu masih dipimpin Andrea Agnelli tetap percaya kepada Allegri.

Kepercayaan itu berhasil dijawab Allegri, secara perlahan tapi pasti Juventus kembali ke jalur yang benar untuk meraih scudetto.

La Vecchia Signora perlahan bangkit dan meraih hasil tren positif, bahkan sempat mencatatkan kemenangan 8 kali secara beruntun di Liga Italia.

Dari 18 laga yang dijalani, 12 diantaranya berhasi diraih dengan catatan cleansheet, Juventus menjadi tim yang paling sedikit kebobolan, 12 gol saja.

Juventus sebelumnya bahkan sempat bertengger di posisi dua klasemen, kemudian turun ke peringkat tiga setelah kalah 5-1 dari Napoli.

Namun karena adanya pengurangan poin ini, Juventus menjadi terlempar di posisi 10 klasemen, dengan jumlah raihan 22 poin.

Jarak Juventus dari Napoli yang menjadi Capolista terlampau jauh, yakni 25 poin, sangat tidak mungkin untuk meraih gelar Scudetto.

Sedangkan jarak mereka dengan tim zona liga Champions, peringkat 4 yang kini dihuni Lazio 12 poin.

Dengan masih panjangnya sisa musim ini, jarak tersebut masih bisa digapai oleh Juventus, namun dengan catatan mampu tampil konsisten serta berharap tim-tim di zona Champions seperti AC Milan, Inter Milan, dan Lazio meraih hasil tak maksimal.

Jika Bianconeri tampil tak konsisten hingga akhir musim, maka para tifosi Juventus harus bersabar lantaran tim kesayangannya tak akan tampil di kompetisi Eropa di musim depan. 

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini