TRIBUNNEWS.COM - Penampilan Real Madrid di berbagai kompetisi sedang menjadi sorotan.
Pasalnya, Real Madrid mendominasi kompetisi-kompetisi yang diikuti.
Real Madrid kini sedang berada di posisi kedua klasemen sementara Liga Spanyol.
Baca juga: Benzema dan Kroos Cetak Gol, Real Madrid Menang atas Athletic Bilbao 2-0, Beri Tekanan ke Barcelona
Mereka tertinggal dari Barcelona yang kini memuncaki klasemen.
Sedangkan di Copa Del Rey, langkah mereka tak terlalu mulus.
Kemenangan yang diraih anak asuh Carlo Ancelotti bisa dibilang tak terlalu meyakinkan.
Padahal, lawan yang mereka hadapi sejauh ini adalah tim-tim papan bawah.
Bahkan beberapa musuhnya berasal dari tim divisi dua atau tiga Liga Spanyol.
Masalah Vinicius Junior
Selepas kepergian beberapa pemain bintang, Real Madrid kini bergantung pada seorang Vinicius Junior.
Penampilannya di sisi kiri penyerangan El Real menjadi tumpuan skuad Carlo Ancelotti.
Namun, hal tersebut juga menjadi masalah tersendiri.
Pola serangan Los Merengues menjadi lebih bisa ditebak lawan.
Vinicius Junior turut menjadi korban dari hal ini.
Ia sangat sering mendapat perlakukan kasar dari lawan-lawan yang dihadapi.
Selain dilanggar, pemain asal Brasil tersebut juga mendapat serangan verbal.
Laga melawan Athletic Bilbao di Liga Spanyol lalu bak menjadi titik puncak serangan kepadanya.
Eks penggawa Santos itu tak fokus menjalani pertandingan dan lebih sering terganggu meladeni provokasi lawan.
Pelatih Carlo Ancelotti sampai harus turun tangan meredakan emosi pemain andalannya tersebut.
Ia meminta para pemain lawan lebih menghormati Vinicius Junior.
Demikian pula dengan para wasit yang bertugas.
Don Carlo meminta sang pengadil memberikan perlindungan lebih kepada pemain 22 tahun itu.
"Saya sampai harus menegurnya (Vinicius) untuk fokus menampilkan performa terbaiknya," ungkap Ancelotti dikutip dari laman ESPN.
"Dia adalah pemain yang bagus, itu sesuatu yang sangat jelas. Tetapi dia sangat sensitif."
"Semua lawan mendorongnya, menendangnya dan fans lawan juga membuatnya lebih buruk."
"Wasit juga tak membuatnya menjadi lebih baik. Dia perlu lebih mendapat rasa hormat," sambungnya.
Fokus sang pemain yang terganggu berimbas langsung kepada performanya di atas lapangan.
Ia tak lagi sering mencetak gol dan assist bagi El Real.
Bahkan rekening gol dan assistnya hanya sering tercipta saata dirinya tampil di depan pendukungnya sendiri.
Lebih dari 50 persen total gol dan umpannya dihasilkan kala bermain di Santiago Bernabeu, sebagaimana dikutip dari Flashscore.
Selebihnya, ia harus memendam hasrat mencatatkan namanya di papan skor atau assist saat berlaga di markas lawan.
Usia Vini yang baru 22 tahun barangkali belum bisa memikul beban menjadi tumpuan utama serangan tim.
Namun El Real juga tak memiliki opsi lain di lini serang.
Karim Benzema juga belum banyak membantu selepas sembuh dari cedera yang didapat selama Piala Dunia berlangsung.
Rodrygo juga belum mencapai harapan sebagai starter Real Madrid di lini depan.
Jawabannya ada di Carlo Ancelotti untuk menemukan formula yang tepat guna membantu performa anak asuhnya tersebut.
(Tribunnews.com/Guruh)