TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia terancam kehilangan lumbung perolehan emas setelah cabang olahraga (Cabor) unggulan tidak dipertandingkan.
SEA Games sendiri akan diselenggarakan di Kamboja pada tanggal 5 hingga 17 Mei 2023 mendatang.
Atas keputusan tersebut Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali mengungkapkan kekecewaanya terhadap tuan rumah SEA Games.
“Di SEA Games nanti beberapa cabor unggulan kita tidak dipertandingkan seperti menembak, panahan, dayung yang biasa kita juara umum. Alasan mereka karena mereka tidak punya atletnya,” ujar Menpora Zainudi Amali dilansir melalui laporan wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid, Jumat (26/1/2023).
Menpora yang juga daftar Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI tersebut menyayangkan sikap tuan rumah yang seperti cari aman untuk negaranya sendiri.
“Kita jadi tuan rumah tidak begitu amat ya. Mereka jadi menghalalkan segala cara,” tambahnya
Terlebih Cabor menembak, panahan dan dayung dipertandingkan hingga taraf Olimpiade.
Baca juga: Menpora: Tuan Rumah SEA Games Bebas Pilih Olahraga Yang Bisa Dipertandingkan, Itu Tidak Sehat
Cabor menembak sendiri Timnas Indonesia pernah kirim satu perwakilan ke Olimpiade Tokyo 2020.
Ialah Vidya Rafika yang menjadi satu-satunya wakil cabor menembak bagi Timnas Indonesia.
Namun sayang langkah wanita kelahiran Depok tersebut hanya terhenti pada babak kualifikasi.
Vidya tempati posisi ke-14 saat tanding di nomor 10 meter Rifle Putri.
Sedangkan untuk cabang panahan, Timnas Indonesia pernah kirim empat wakil di Olimpiade Tokyo.
Ialah Diananda Choirunisa, Riau Ega Agatha, Arif Dwi Pangestu dan Alviyanto Bagas.
Paling menonjol ialah Arif Dwi Pangestu yang merupakan pemanah muda miliki Timnas Indonesia.