TRIBUNNEWS.COM - Teka-teki kelanjutan karier Egy Maulana Vikri akhirnya terjawab sudah.
Resmi hari ini, Senin (30/1/2023) Dewa United menggaetnya pada bursa transfer Januari yang tinggal menyisakan satu hari.
Egy Maulana Vikri meninggalkan kariernya di Eropa dan memilih pulang kampung ke Indonesia mengarungi kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia.
Sebelumnya, Egy Maulana Vikri sempat melanglang buana ke klub Liga Polandia dan Slovakia.
Sekilas Karier Egy Maulana Vikri
Egy Maulana Vikri merupakan salah satu wonder kit yang dimiliki Indonesia.
Penampilannya saat membela Timnas Indonesia U19 di Piala AFF 2018 membuat beberapa klub Eropa tertarik untuk memboyongnya.
Pria yang mengawali karier di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan tersebut langsung hijrah ke Lechia Gdansk, Liga Polandia.
Egy Maulana Vikri hanya tampil sebanyak 11 pertandingan selama tahun 2018 hingga 2021.
Setelah itu pemain yang kerap beroprasi sebagai penyerang bayangan tersebut melanjutkan karier di FK Senica, Liga Slovakia.
Klub yang juga memboyong Witan Sulaeman tersebut lebih mending daripada sebelumnya.
Egy mampu beberapa kali tembus skuad utama dan menorehkan 26 penampilan.
Fk Senica yang berlaga di kasta kedua Liga Slovakia pernah disumbang 2 gol dan 4 asisst oleh Egy dimusim 2021/2022.
Setelah itu Egy Maulana Vikri diboyong oleh klub pesaing di Liga yang sama.
Yakni Zlate Moravce yang memberikan Egy Maulana Vikri 9 kali penampilan selama paruh musim 2022/2023.
Kontrak Egy tidak diperpanjang pada Januari 2023 ini, barulah Dewa United datang untuk memboyongnya.
Baca juga: Sah! Dewa United Kenalkan Egy Maulana Vikri, Opsi Jan Olde Riekerink di Sisi Sayap Bertambah
Jam Terbang Minim
Terllihat dari paparan di atas memang jam terbang yang dimiliki Egy sangatlah minim.
Hal tersebut sangat berpengaruh bagi peformanya di Piala AFF 2022 kemarin.
Pria kelahiran Medan tersebut nampak kehilangan sentuhan terbaiknya.
Gocekan khas dilini serang jarang terlihat ketika Timnas Indonesia berlaga.
Egy hanya mampu cetak dua gol di fase penyisihan grup ke gawang tim yang tergolong lemah.
Kamboja dan Brunei ialah Timnas yang mersakan jeblosan bola Egy.
Selepas pertandingan tersebut Egy tak mampu cetak gol.
Bahkan dirinya tidak tampil full selama 90 menit.
Egy hanya satu kali masuk sebagai line-up dan menjadi pemain pengganti.
Dirinya juga tidak menjadi pilihan Shin Tae-yong di partai Semifinal.
Egy Maulana Vikri hanya memanaskan bangku cadangan.
Kini usianya sudah jauh bertambah dari ketika namanya melejit tahun 2018 lalu.
Egy telah menginjak 22 tahun, mampukah mengembalikan kematangan bermain ketika membela Dewa United.
Patut untuk disimak perjalanan karier wonder kit Indonesia satu ini.
(Tribunnews.com/Bayu Panegak)