TRIBUNNEWS.COM - Lionel Messi menyesali atas perilakunya dalam kemenangan perempat final Argentina melawan Belanda di Piala Dunia 2022 di Qatar.
La Pulga memberikan wawancara pertamanya setelah mengangkat trofi di Qatar dan menyebutkan apa yang terjadi dengan Belanda di perempat final Piala Dunia.
Messi dan rekan satu timnya dikritik atas tindakan mereka setelah menang adu penalti setelah bermain imbang 2-2 pada 9 Desember.
Kapten Argentina itu terlihat berdebat dengan Van Gaal dan asistennya, Edgar Davids selama pertandingan.
Messi juga dilaporkan meneriaki pencetak gol Belanda Wout Weghorst selama wawancara pasca pertandingan.
Bintang Paris Saint-Germain dengan itu merayakan gol penaltinya pada menit ke-73 berlari di depan pelatih Belanda Louis van Gaal dan menangkupkan tangannya ke telinga.
Baca juga: Messi, Messi, Messi! Fan di Saudi Arabia Teriakkan Nama Messi Saat Ronaldo Berjalan Keluar Lapangan
Dia merayakan golnya dengan apa yang disebut Topo Gigio, gerakan yang dilakukan Juan Román Riquelme sebagai pemain setelah gol.
Riquelme, pahlawan masa kecil dan teman dekat Messi, memiliki hubungan bermasalah dengan Van Gaal di Barcelona.
Kala itu Messi mengklaim setelah pertandingan, bahwa Van Gaal tidak menghormati Argentina dalam komentar sebelum pertandingan.
Perayaan itu tidak direncanakan, menurut Messi, dan ia mengaku menyatakan penyesalannya.
"Saya tahu apa yang dikatakan Van Gaal tetapi itu [perayaan gol] terjadi secara mendadak," kata Messi dalam wawancara di Paris dengan Andy Kusnetzoff dari Urbana Play.
"Saya tidak menyukai apa yang saya lakukan, saya tidak menyukai apa yang terjadi setelahnya. Ini adalah saat-saat gugup dan semuanya terjadi dengan sangat cepat," kata Messi, dikutip dari ESPN.
Baca juga: Bukan Cuma Klubnya, Otoritas Liga Arab Saudi Siap Rayu Lionel Messi Hijrah ke Timur Tengah
Trofi Piala Dunia dan Maradona
Setelah Argentina mengalahkan Prancis melalui adu penalti menyusul hasil imbang 3-3 - dengan Messi mencetak dua gol - tim asuhan Lionel Scaloni memulai perayaan yang panjang dengan berpose dengan trofi ikonik.
Namun, Messi mengungkapkan bahwa tidak ada pihak yang tahu apakah piala yang mereka pegang memang Piala Dunia yang sah, atau hanya replika.
"Saya tidak tahu mengapa ada kekacauan dengan Piala. Saya mengangkat yang bagus dan nanti di perayaan ada setengah berantakan.
"Kami tidak tahu apakah itu yang asli atau bukan, tapi dia sudah menjadi yang pertama bersama teman-temanku. Ini berat," ujarnya.
Argentina mengalahkan Prancis melalui adu penalti untuk memenangkan Piala Dunia pertama mereka dalam 36 tahun, yang merupakan Piala Dunia kelima Messi.
"Saya pikir jika saya harus memilih momen, itu akan menjadi momen ini," kata Messi.
“Saya mencapai segalanya dengan tim nasional seperti yang selalu saya impikan. Saya mendapatkan segalanya dalam karir saya, secara individu. Itu menutup karir saya dengan cara yang unik."
"Saya tidak pernah membayangkan bahwa semua ini akan terjadi pada saya ketika saya memulai dan mencapai momen ini adalah yang terbaik... Saya tidak memiliki keluhan dan saya tidak dapat meminta lebih."
"Kami memenangkan Copa America [2021] dan Piala Dunia, tidak ada yang tersisa," ujarnya.
Messi berharap Diego Maradona bisa melihat Argentina memenangkan Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak legenda Napoli membantu negaranya mengangkat trofi pada 1986.
Maradona, yang melatih Messi di Piala Dunia 2010, meninggal pada Desember 2020.
"Saya ingin Diego Maradona memberi saya Piala [Dunia] atau setidaknya telah melihat semua ini," kata Messi.
"Melihat Argentina sebagai juara dunia, mengingat betapa dia menginginkannya dan betapa dia mencintai tim nasional. Saya pikir dia dari atas, serta banyak orang lain yang mencintai saya, memberi saya kekuatan," tukasnya.
(Tribunnews.com/Tio)