TRIBUNNEWS.COM- Newcastle United akhirnya merasakan lagi final pertama mereka sejak 1999 setelah mengalahkan Southampton 2-1 dalam semifinal Piala Liga Inggris di St James Park, Rabu (1/2) dini hari.
Pada final di Wembley 26 Februari nanti, pasukan Eddie Howe Newcastle kemungkinan besar akan menantang Manchester United yang telah unggul 3-0 pada leg pertama atas Nottingham Forest.
The Magpies Newcastle kini telah berada di jalan yang benar untuk memenangkan trofi besar pertama mereka sejak Piala Fairs Inter Cities tahun 1969.
Newcastle, yang terakhir kali bermain di Wembley ketika mereka dikalahkan oleh Manchester United di final Piala FA 1999, langsung unggul 2-0 lewat gol yang diborong Sean Longstaff.
Gol Che Adams tak mampu mengubah hasil akhir untuk keunggulan Toon Army.
Satu-satunya awan di balik perayaan Newcastle adalah kartu merah untuk gelandang Brasil, Bruno Guimaraes setelah menekel keras Samuel Edozie.
Sejak Eddie Howe menggantikan Steve Bruce pada November 2021, pemilik baru Newcastle yakni konsorsium Arab Saudi langsung melakukan revolusi.
Dengan dukungan finansial raksasa, The Magpies berharap bisa mengakhiri tahun-tahun tak meyakinkan, serta tanpa trofi. Namun, upaya revolusi itu bukan hal yang mudah.
Setelah hampir 16 bulan, musim ini revolusi yang dipimpin Howe mulai memperlihatkan hasil.
Selain akan tampil pada final di Wembley, The Magpies kini berada di urutan ketiga di Liga Premier setelah awal yang luar biasa dan hanya kalah sekali dalam 20 laga -- setelah mereka kebobolan gol di masa injury time di Liverpool.
Howe mendasarkan kebangkitan Newcastle pada pertahanan yang kuat, dengan pemain baru Pope, Trippier, Dan Burn dan Sven Botman memberikan kontribusi luar biasa.
Guimaraes, terlepas dari kartu merahnya melawan Southampton, telah memberikan perkembangan kelas dunia di lini tengah, sementara striker 60 juta pound, Alexander Isak telah menunjukkan kualitasnya meskipun mengalami masalah cedera.
Menonto laga semifinal dari tribun di Tyneside, mengenakan syal hitam-putih, tampak rekrutan terbaru Newcastle, Anthony Gordon.
Dia dikontrak dari Everton dengan nilai mencapai 45 juta pound.
Gordon pasti menikmati pengalaman malam pertamanya sebagai pemain Newcastle di St James 'Park.
Menyaksikan para penggemar yang haus akan kesuksesan menantikan final pertama mereka di kompetisi ini sejak mereka kalah dari Manchester City pada tahun 1976.
"Malam yang sangat menyenangkan, tapi sekaligus juga menegangkan. Saya merasakan suasana yang hebat, dan lingkungan yang brilian bagi para pemain," katanya kepada BBC Radio 5.
Pelatih Howe sendiri tak mau terlalu larut dalam euforia. Dia meminta pasukannya jangan melupakan laga di depan mata kontra West Ham di ajang Liga Primer.
Salah satu target terbesar Howe memang adalah lolos ke Liga Champions dari jalur peringkat empat di Liga Primer.
“Capaian ini tidak ada artinya bagi saya, ini tentang klub bukan saya. Kami memiliki tantangan di beberapa hari mendatang menghadapi West Ham (di liga),
sehingga kami harus kembali bekerja agar keberhasilan mencapai final tidak berimbas pada laju kami di liga,” ucap Howe yang menghabiskan delapan tahun memimpin Bournemouth sebelum hijrah ke Newcastle, November 2021 lalu.
(Tribunnews/den)