TRIBUNNEWS.COM - Sean Dyche akan melakukan debutnya sebagai pelatih Everton ketika menghadapi Arsenal.
Dalam konferensi pers pra-pertandingan, Sean Dyche mengatakan bahwa ini adalah momen yang pas bagi seluruh pendukung Everton untuk bersatu mengangkat posisi tim di klasemen Liga Inggris.
Dyche sadar akan tantangan, tetapi ia percaya klub yang bersatu dapat memberi dirinya, staf, dan pemainnya terbaik untuk mengatasi rintangan di depan mereka.
Apalagi duel Everton vs Arsenal akan dilaksanakan di kandang mereka sendiri, Goodison Park pada Sabtu (4/2/2023) pukul 19.30 WIB.
"Kami ingin para suporter memainkan peran mereka," jelas Dyche dikutip dari situs resmi Everton.
"Ini adalah perairan yang berombak, tetapi kami ingin para penggemar terhubung kembali dengan itu," paparnya dengan perumpaan.
"Saya harus mendapatkan taji saya dan saya bersedia bekerja keras untuk mendapatkan rasa hormat mereka [suporter Everton]."
"Kemenangan adalah hal-hal luar biasa dalam sepak bola yang tampaknya menyelesaikan banyak hal, tetapi Anda harus mendapatkannya," ungkapnya.
Baca juga: Resmi Dipecat Everton, Frank Lampard Sedih dan Kirim Pesan Haru kepada Suporter The Toffees
Dyche menekankan bahwa timnya harus meraih kemenangan dengan meyakinkan.
Bukan hanya dengan mengandalkan keberuntungan semata.
Menurutnya kemenangan adalah tentang detak jantung yang harus dimiliki sebuah klub seperti Everton.
"Anda mungkin beruntung menang 1-0 sekarang dan lagi, tetapi Anda tidak ingin membangun keberuntungan."
"Bagi saya, ini tentang detak jantung tim dan klub," ujar pelatih berusia 51 tahun itu.
Seperti yang diketahui, saat ini The Toffees tengah terjerembab di papan bawah klasemen Liga Inggris.
Mereka berada di posisi ke-19 dengan 15 poin.
Untuk bisa pelan-pelan menapak ke atas, Jordan Pickford dkk butuh suntikan moral dari para Evertonian.
Menurut Dyche, energi positif yang diberikan para penggemar dapat mengubah peruntungan timnya.
"Kita harus bersatu. Kita harus," sambung mantan pelatih Burnley itu.
"Bahkan orang-orang Everton yang paling tidak puas saat ini, jika mereka memberi kita kesempatan untuk bertahan di tim."
“Energi berubah sangat cepat ketika pemain merasakan intensitas dan dukungan itu."
"Beri kami jendela untuk bernapas, mendukung, dan berperan di dalamnya," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Deni)