News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Prancis

Setelah Manchester City, Kini PSG Dibuat Resah soal Financial Fair Play

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain depan Paris Saint-Germain asal Brasil Neymar (kiri) berbicara dengan Kylian Mbappe selama pertandingan Liga Prancis antara Toulouse FC dan PSG di Stadium TFC di Toulouse pada 31 Agustus, 2022. PSG terancam sanksi FFP apabila mereka tak mengurangi beban gaji tim yang terhitung cukup besar.

TRIBUNNEWS.COM - Klub kaya raya Liga Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) dibuat pusing terkait Financial Fair Play.

PSG dituntut harus mengurangi beban gaji yang ada saat ini.

Untuk diketahui, PSG musim ini menanggung gaji para pemain dengan total 728 juta Euro.

Pengeluaran klub untuk gaji meningkat dua kali lipat setelah Lionel Messi datang ke Parc des Princes.

Pemain depan PSG, Neymar (tengah) mengoper bola ke arah Kylian Mbappe selama pertandingan sepak bola Liga Prancis melawan tuan rumah Marseille di Stadion Parc des Princes. PSG terancam sanksi FFP apabila mereka tak mengurangi beban gaji tim yang terhitung cukup besar. (FRANCK FIFE / AFP)

Baca juga: Lionel Messi dan PSG Hadapi Pekan Menentukan dalam Negosiasi Perpanjangan Kontrak

L'Equipe melaporkan bahwa PSG mengalami defisit neraca keuangan yang cukup besar.

Hal tersebut membuat mereka harus mengurangi beban gaji agar terhindar dari sanksi FFP.

Alokasi gaji terbesar di PSG mengarah pada tiga bintang utama tim.

Lionel Messi, Neymar dan Kylian Mbappe menyedot jumlah pengeluaran tim dalam hal gaji dengan cukup besar.

Les Parisiens mesti mencari cara agar beban tersebut tak terus-terusan menumpuk.

Opsi penjualan pemain bintang menjadi salah satu yang bisa ditempuh.

Nama Kylian Mbappe menjadi komoditi besar dalam hal ini.

Dengan usia yang masih muda, Kylian Mbappe masih menarik minat banyak klub untuk meminangnya.

Berbeda dari Neymar dan Lionel Messi yang hanya menarik minat dari klub-klub tertentu.

Namun, PSG juga dituntut melakukan hal selain menjual pemain bintangnya.

Mereka juga harus melakukan penghematan di bursa transfer mendatang.

Pemain depan Paris Saint-Germain Argentina Lionel Messi (kanan) merayakan dengan pemain depan Paris Saint-Germain Prancis Kylian Mbappe setelah mencetak gol pembuka pada pertandingan kedua Grup H Liga Champions antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Maccabi Haifa FC di Stadion Parc des Princes di Paris pada 25 Oktober 2022. Anne-Christine POUJOULAT / AFP (Anne-Christine POUJOULAT / AFP)

PSG mesti menghindari mengeluarkan 90 persen dari total pendapatan klub untuk belanja pemain.

Andai hal tersebut dilanggar, mereka harus bersiap menghadapi sanksi FFP.

UEFA sebenarnya sudah pernah menghukum PSG terkait masalah keuangan.

Pada Agustus 2020 lalu, PSG mendapat denda 65 juta Euro dari UEFA terkait pelanggaran FFP.

Di mana 10 juta Euro di antaranya dibayar di muka, dengan sisa 55 juta Euro baru dibayar apabila klub melanggar lagi peraturan tersebut.

Les Parisiens sejatinya sudah berusaha mengurangi beban gaji yang ditanggung klub.

Mereka melepas beberapa pemain pada bursa transfer musim panas lalu untuk meringankan neraca keuangan.

Namun hal tersebut belum cukup dan mereka harus melakukannya lagi demi menghindari hukuman yang lebih berat.

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini