Pelatih PSM Makassar Sekak Shin Tae-yong Soal TC Timnas U-20 Indonesia: Mereka Cuma Latihan dan Lari-lari
TRIBUNNEWS.COM - Satu lagi pelatih klub Liga 1 melontarkan kritik terhadap pola persiapan Timnas U-20 Indonesia dalam menjalankan Training Camp (TC).
Terbaru, Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, ikut memberikan kritik soal TC timnas U-20 Indonesia yang diasuh Shin tae-yong.
Sebelumnya, Persija dan Persib juga memberikan reaksi keras lewat cara belum mengirimkan para pemain mudanya ke TC Timnas U-20 Indonesia.
Baca juga: Hasil Pertemuan Persija dan Pihak Timnas Indonesia, Thomas Doll dan Shin Tae-yong Akhirnya Berdamai?
Baca juga: Tiga Negara Pilihan Shin Tae-yong Buat Ujicoba Lawan Timnas U-20 Indonesia Jelang Piala Asia U-20
Adapun untuk PSM Makassar, dua pemain tim Juku Eja yakni Dzaky Asraf dan Sulthan Zaky mendapatkan panggilan dari Shin tae-yong untuk menjalani TC Timnas U-20 Indonesia.
Mereka juga sudah lama bergabung sejak pengumuman 30 pemain untuk training camp (TC) ini.
Namun, hampir 10 hari berjalannya TC masih ada klub yang belum mengirim pemainnya.
Dua tim Liga 1 yakni Persija Jakarta dan Persib Bandung masih menahan pemainnya.
Baca juga: Shin Tae-yong Sebut Persija dan Persib Seperti Main Pingpong, Soal Pemain Timnas yang Belum Dilepas
Hal ini mendapatkan sorotan khusus dari Bernardo Tavares.
Dia mengaku jika ada beberapa pemain yang dipanggil ke timnas membuat PSM tidak bisa menggunakan jasanya.
PSM demi mendukung prestasi timnas tetap mengirim pemain-pemain tersebut meski akan mengurangi kekuatan tim.
Namun, ada beberapa tim yang masih bisa menahan pemain untuk dipanggil ke timnas U-20 Indonesia.
"Saya tidak bisa memainkan keempat pemain saya dan yang perlu saya sampaikan bahwa aturan tetap aturan."
"Di sini kami memberikan pemain kami ke timnas pada saat timnas melakukan pemanggilan
"Namun tim lain tidak memberikan pemain-pemain mereka."
"Apakah aturan sama diterapkan di satu klub dan yang lain tidak?" kata Bernardo Tavares dilansir laman resmi klub.
Tavares melihat jika pemanggilan pemain ke timnas untuk jangka panjang juga berpengaruh kepada tim.
Pasalnya, mereka akan memiliki menit bermain yang minim dengan tim.
Akibatnya, saat kembali ke PSM penampilan pemain tersebut menurun dan harus kembali beradaptasi untuk mendapatkan performa terbaiknya.
"Satu dampak yang saya berikan contoh perihal training camp yang terlalu lama."
"Mereka tidak mendapatkan menit yang kompetitif dan tidak bisa bermain seperti Edgard amping dan Rafli Asrul."
"Saat di awal-awal liga mereka lebih lama di timnas ketimbang di klub sendiri dan ini berdampak pada saat kita latihan dan bertanding," ujarnya.
Terkait TC panjang timnas, pelatih asal Portugal ini menilai jika hal tersebut kurang efektif.
Menurutnya, pemain hanya fokus kepada latihan teknik dan dasar-dasar selanjutnya pengalaman bermain sebagai tim akan berkurang.
"Jika mereka di timnas mereka hanya latihan, lari, training camp."
"Mereka tidak mendapatkan hal-hal ini sebagai bagian dari pertandingan," ujarnya. (Lukman Adhi Kurniawan/BolaSport)