News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kongres Luar Biasa PSSI

Profil La Nyalla Mattalitti, Calon Ketua Umum PSSI yang Janjikan Rp 1 Milyar ke Asprov

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Ketum PSSI periode 2023-2027 dengan mengembalikan berkas formulir pendaftaran ke Kantor PSSI, Jakarta, Jumat (13/1/2023). Profil La Nyalla Mattalitti, calon Ketua Umum PSSI pesaing Erick Thohir, siap berikan Rp1 milyar per tahun kepada Asprov PSSI sebagai salah satu programnya.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil La Nyalla Mattalitti, Calon Ketua Umum PSSI 2023-2027.

La Nyalla Mattalitti disebut-sebut sebagai calon kuat pesaing Erick Thohir dalam bursa pemilihan Ketua Umum PSSI.

Namun sebelum hasil KLB PSSI sah, persaingan antara La Nyalla Mattalitti dan Erick Thohir di bursa calon Ketua Umum PSSI terus berlanjut.

Baca juga: Doni Setiabudi, Penggagas VAR BPL, Penantang Erick Thohir & La Nyalla di Bursa Calon Ketua Umum PSSI

Profil La Nyalla Mattalitti

AA La Nyalla Mahmud Mattalitti merupakan kelahiran di Jakarta, 10 Mei 1959.

Ia merupakan anak dari seorang dosen yang pernah dipercaya sebagai Pembantu Dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga, bernama Mahmud Mattalitti.

Kakeknya adalah Haji Mattalitti yang merupakan saudagar Bugis-Makassar yang cukup disegani di Surabaya, Jawa Timur.

Ia menghabiskan masa kecilnya di Surabaya mulai dari bersekolah di SD Bhinneka Bhakti.

Kemudian, ia melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri Surabaya.

la Nyalla lantas melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 3 Surabaya.

Saat duduk di bangku kuliah, La Nyalla mengambil kuliah di jurusan Teknik Sipil di Universitas Brawijaya.

Ketum PSSI

La Nyalla lalu menjadi Ketua Pengurus Provinsi PSSI Jawa Timur, 2011 – 2012 dan bergabung di PSSI menjadi Komite Eksekutif PSSI, 2011 – 2013.

Hingga pada 2013, ia menjadi Wakil Ketua Umum PSSI sampai 2015.

Setelah itu, ia maju dan dipercaya menjadi Ketua Umum PSSI periode 2015-2016.

Saat ia menjabat, sepak bola Indonesia naik peringkat di FIFA rangking, dari yang awalnya 172 menjadi urutan 156.

Tak hanya itu, untuk pertama kalinya, PSSI lulus FIFA Performance pada Desember 2013.

Pakar komunikasi politik Effendi Gazali saat menemui LaNyalla di rumah dinas Ketua DPD RI, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (11/2/2022). (Istimewa)

Lalu, mendapat bantuan FIFA Goal Project di tahun 2014.

Sebagai Ketua Badan Timnas saat itu, La Nyalla juga turut berperan dalam kemenangan Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF 2013 setelah mengalahkan Vietnam di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur.

Di tahun yang sama, Timnas Indonesia berhasil membawa pulang medali perak SEA Games XXVII/2013 dari Myanmar.

Namun di eranya, PSSI bisa dibilang juga mendapat banyak sorotan dan cobaan.

PSSI kala itu dibekukan oleh Pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu, Imam Nachrawi.

Kala itu, sehari sebelum kongres PSSI berlangsung, Menpora membekukan PSSI.

Alhasil, kepimimpinan La Nyalla Mattalitti tak diakui oleh pemerintah.

Pada akhirnya, La Nyalla diminta mundur melalui Kongres Luar Biasa PSSI 2016.

Janjikan Rp1 Milyar

Ketua Umum PB MI, La Nyalla Mattalitti dan Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman. (Dok: KONI)

Baca juga: KLB PSSI Digelar Besok di Hotel Shangri-La Jakarta, Begini Mekanisme dan Daftar Voters

Guna merealisasikan pembinaan di daerah, La Nyalla berjanji akan memberikan subsidi atau bantuan kepada Asprov PSSI sebesar Rp 1 Miliar per tahun.

“Ya saya hanya menjabarkan program kerja saya, saya hanya tunjukkan tujuh langkah yang saya sampaikan tadi, seperti itu," ungkap La Nyalla.

"Tujuh langkah itu sudah saya jelaskan, satunya itu yang jelas saya kan tekankan meningkatkan pembinaan usia dini kemudian membangun sepakbola dari daerah untuk Indonesia."

“Yang jelas kami sudah menawarkan kepada mereka apabila mereka menjalankan program-program yang sudah saya sampaikan kepada para Asprov, itu akan saya kasih subsidi Rp 1 Miliar bagi yang melaksanakan, itu per tahun dan tahun keduanya itu tergantung tahun pertama kalau mereka sanggup menjalankan keseluruhannya ya otomatis kita kasih tapi kalau mereka tidak melaksanakan pembinaan ya tidak berjalan kan,” terangnya.

Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD RI tersebut membeberkan untuk saat ini, H-2 jelang KLB, dirinya sudah mengantongi lebih dari 44 dukungan voters.

Hal itu lah yang juga membuat ia semakin percaya diri dan siap bersaing pada Kongres Pemilihan.

“Kalau saya sudah bilang Insha Allah menang, berarti saya sudah (punya suara) di atas 44. Saya tak perlu sebut berapa pastinya, saya selisih satu yang penting menang,” pungkasnya.

(Tribunnews.com/Guruh/Galuh Widya Wardani/Pravitri Retno W/Abdul Majid)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini