TRIBUNNEWS.COM - Kemenangan Liverpool atas Newcastle United di Liga Inggris menunjukkan perubahan yang terjadi di kubu The Reds.
Gol dari Darwin Nunez dan Cody Gakpo membawa Liverpool meraih dua kemenangan beruntun di Liga Inggris.
Kini The Reds akan menatap pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions dengan kepercayaan diri yang meningkat.
Liverpool akan menjamu Real Madrid di Stadion Anfield, Rabu (22/2/2023) pukul 03.00 WIB.
Jelang laga tersebut bergulir, ada tiga hal penting dari perubahan Liverpool yang perlu diwaspadai oleh Real Madrid.
Tentunya, pasukan Jurgen Klopp akan mengincar kemenangan untuk membalaskan dendam kekalahan di final Liga Champions musim lalu.
1. Darwin Nunez dan Cody Gakpo Mulai Nyetel
Usai menjalani masa-masa yang sulit, Darwin Nunez akhirnya menunjukkan sinyal mulai nyetel dengan skema Liverpool.
Pemain asal Uruguay itu menjadi sosok yang penting di lini depan The Reds.
Kecepatan dan kemampuannya dalam melakukan duel pada dua pertandingan terakhir di Liga Inggris memperlihatkan hal tersebut.
Begitu pula Cody Gakpo, yang kini telah mencetak dua gol dalam dua pertandingan terakhir.
Jika keduanya bisa mempertahankan dan meningkatkan performa mereka, ini akan menjadi keuntungan buat tim Merseyside merah.
Kembalinya Diogo Jota dan Roberto Firmino juga menjadi angin segar untuk Jurgen Klopp.
Ia kini bisa lebih leluasa untuk mengotak-atik skema dan taktik guna memaksimalkan peluangnya meraih kemenangan.
2. Virgil van Dijk Kembali
Kembalinya Virgil van Dijk dari cedera membuat Liverpool tampak lebih solid di lini belakang.
Sebab Joe Gomez dan Joel Matip bermain kurang padu kala The Reds dihajar oleh Wolves pada awal bulan ini.
Kini, pemain Timnas Belanda itu kembali pada waktu yang tepat.
Laga melawan Real Madrid akan menjadi titik balik yang apik untuk mengarungi sisa musim ini.
3. Perubahan Suasana dan Gemilangnya Stefan Bajcetic
Saat ini suasana di Liverpool mulai berubah.
Lini tengah mereka mulai hidup semenjak Klopp memasang Stefan Bajcetic sebagai starter.
Pemain berusia 18 tahun itu menunjukkan intensitas dan determinasi yang begitu tinggi, misalnya, saat laga melawan Everton.
Stefan Bajcetic yang dipasang sebagai gelandang tengah mampu menjadi pemain yang paling banyak melakukan intersep, salah satu dari dua pemain yang paling banyak membuat peluang, dan satu-satunya pemain--bukan penyerang--yang melakukan tendangan tepat sasaran.
Hal yang lebih mengesankan tentu saja kemampuannya dalam melakukan pressing.
Anfield Index Under Pressure yang mengumpulkan data pressing pemain Liverpool pada pertandingan itu melaporkan bahwa Bacjetic tampil begitu impresif.
Ia menyajikan penampilan pressing individu terbaik untuk Liverpool sejak Naby Keita pada semifinal Piala FA musim lalu.
Di situ, pemain muda Spanyol tersebut melakukan 33 pressing sukses dari 35 kali percobaan.
Kondisi itu membuat Bajcetic terlihat menjadi sosok gelandang yang ideal bagi identitas permainan timnya Klopp yang sempat menghilang.
(Tribunnews.com/Deni)