Pemain yang Dicoret dari Proyek Naturalisasi Timnas Indonesia Jadi Bomber Subur di Liga Belanda, Zico Soree
TRIBUNNEWS.COM - Zico Soree, pemain yang dicoret dari proyek naturalisasi Piala Dunia U-20 2023 mengaku masih berhasrat bergabung dengan timnas Indonesia.
Kabar baiknya, Zico Soree seolah termotivasi untuk menunjukkan kemampuannya setelah tersingkir dari seleksi Timnas Indonesia.
Terbaru, Zico Soree tercatat sebagai satu di antara bomber subur di Liga Belanda.
Baca juga: Indonesia U20 vs Guatemala di Indosiar, Cek Jadwal Acara TV Hari ini Selasa 21 Februari 2023
PSSI telah mendaftarkan tiga pemain timnas Indonesia U-20 untuk menjalani proses naturalisasi.
Ketiga pemain tersebut yakni Justin Hubner, Ivar Jenner, dan Rafael Struick.
Mereka lolos dalam trial saat pemusatan latihan timnas U-20 di Eropa beberapa waktu lalu.
Sementara itu, nama Zico Soree yang juga sempat mengikuti trial dicoret dari daftar pemain naturalisasi.
"Zico Soree dicoret, hanya Rafael Struick yang diproses," ucap Dirtek PSSI, Indra Sjafri, pada 16 Desember 2022 lalu.
Ia dianggap gagal memenuhi kriteria Shin Tae-yong ketika menjalani uji coba melawan Prancis, Slovakia, Valerenga, dan Malaga.
Seakan terpukul dengan pencoretan tersebut, Zico langsung unjuk gigi bersama tim barunya di Liga Belanda.
Pada awal tahun ini ia direkrut oleh Willem II yang mentas di kasta kelima Liga Belanda.
Namun, pemain berusia 20 tahun itu masih tergabung di tim U-21 dari Willem II.
Dilansir dari Transfermarkt, Zico telah mencetak empat gol dari lima laga bersama Willem II U-21.
Penyerang berusia 20 tahun itu menjadi top scorer Willem meski baru mencatatkan 423 menit bermain.
Dalam wawancara di Youtube Yussa Nugraha, Minggu (19/2/2023), Zico mengaku kini banyak diplot sebagai striker oleh pelatihnya.
"Saya bermain sebagai striker (sekarang), duku saya bermain di posisi gelandang, nomor 8 atau 6. Waktu di klub lama saya juga pernah bermain sebagai winger," tutur Zico.
Itu akhirnya yang membuat Zico diplot sebagai winger ketika gabung TC timnas U-20 Indonesia November tahun lalu.
"Sangat baik dan saya senang bisa bergabung," begitu respons Zico ketika ditanya pengalamannya ikut TC timnas U-20.
Lebih lanjut, Zico menjelaskan kesulitannya beradaptasi terhadap karakter latihan Shin Tae-yong yang berbeda dengan di Belanda.
"Saat di timnas pelatih fokus ke mindset, mental, dan kerja keras. Menurutku itu bagus, tetapi aku harus beradaptasi di sana karena tidak terbiasa. Itu pengalaman bagus, saya banyak belajar disana," jelas Zico.
Zico sendiri masih berhasrat untuk kembali memperkuat timnas Indonesia suatu saat nanti.
"Untuk saat ini saya diberi tahu tidak masuk program naturalisasi, tetapi agenku masih kontak dengan PSSI."
"Jadi aku masih berharap suatu saat nanti bisa bermain untuk timnas Indonesia. Tetapi untuk saat ini saya fokus ke klub terlebih dahulu. Aku terus bekerja keras, semoga suatu saat nanti ada kesempatan lain," paparnya.
Kini, Zico Soree terus mengasah kemampuannya bersama Willem II U-21 di Liga Belanda.
"Aku ingin debut di tim senior Willem II, itu adalah targetku saat ini. Di musim pertama ini, saya sudah mencetak lima gol dari enam pertandingan," pungkasnya.
Proses naturalisasi pemain U-20 tersendat
Sementara itu, pelatih Shin Tae-yong hingga kini masih menanti proses naturalisasi Rafael, Ivar Jenner, dan Justin Hubner.
"Proses naturalisasi pemain timnas U-20 Indonesia sedikit terlambat. Saya mohon perhatian dari Presiden (Jokowi), tiga pemain ini harus cepat bergabung ke tim," tutur Shin Tae-yong.
Memurutnya, kehadiran tiga pemain tersebut sangat berpengaruh bagi TC timnas U-20.
Ia bahkan sampai minta bantuan wartawan untuk meyakinkan pemerintah.
"Jujur sampai saat ini memang sangat kurang untuk membuat tim yang baik. Jadi saya mohon kepada wartawan supaya ada perhatian lebih dari sekarang dan ada juga perhatian dari Presiden dan Menpora."
"Jadi saya mohon kepada berbagai pihak agar bisa mempercepat naturalisasi baru bisa kita membuat tim yang baik," tutup Shin Tae-yong.
Untuk saat ini Shin Tae-yong hanya bisa menggunakan pemain lokal pada turnamen mini lawan Selandia Baru, Guatemala, dan Fiji di SUGBK, Jakarta. (Nungki Nugroho/BolaNas)