TRIBUNNEWS.COM - Borneo FC sudah mengenalkan pelatih baru hanya berselang dua hari melepas Andre Gaspar.
Pada 19 Februari 2022, Andre Gaspar dan Borneo FC diketahui telah sepakat mengakhiri kerja sama.
Tak berselang lama, Borneo FC langsung mendapatkan ganti.
Manajemen Pesut Etam kini mengenalkan Pieter Huistra sebagai pelatih kepala Borneo FC pada Selasa (21/2/2023).
Tak jelas sampai kapan kerja sama Borneo FC dengan Pieter Huistra akan berakhir.
Namun melalui situs resmi klub, Pieter Huistra akan menukangi Borneo FC dalam sisa kompetisi Liga 1 2022/2023.
Baca juga: Borneo FC Resmi Lepas Andre Gaspar, Pesut Etam Jadi Tim yang Sering Gonta-ganti Pelatih
Hal yang tak mengejutkan jika Borneo FC tak menjelaskan tentang kontrak dengan pelatih.
Klub Borneo FC menjadi klub yang paling sering ganti pelatih.
Sejak berdiri di tahun 2014, Borneo FC tak pernah bertahan dengan satu nama pelatih lebih dari satu tahun.
Lantas siapakah sosok Pieter Huistra ini?
Baca juga: Bongkar Pasang Kursi Pelatih Liga 1, Javier Roca 2 Kali Dipecat, Arema FC dan Barito Putera Senasib
Nama Pieter Huistra tak asing bagi sepak bola tanah air.
Pieter penah dikontrak sebagai pelatih timnas Indonesia selama 2 tahun pada 2014 silam.
Sayangnya, pada tahun 2015, FIFA membekukan PSSI dan segala aktifitas sepak bola tanah air.
Belum habis kontrak yang disepakati, pelatih asal Belanda ini harus angkat koper dari Indonesia.
Sebelum bergabung dengan Borneo FC, Pieter merupakan pelatih FC Groningen (Belanda).
Pada tahun 2021/2022 dirinya juga sukses membawa Pakhtakor, klub asal Uzbekistan keluar sebagai juara dan bisa bermain di Liga Champions Asia.
Sebelum memulai karier di dunia kepelatihan, Pieter adalah pemain sepak bola yang berposisi sebagai gelandang sayap.
Dikutip dari Tribun Sultra, pria berusia 56 tahun tersebut pernah membela klub Eropa, FC Groningen, FC Twente, Glasgow Rangers, hingga Lierse.
Huistra juga sempat berkarir di Asia, ia membela klub Sanfrecce Hiroshima di Liga Jepang.
Ia juga punya caps untuk Timnas Belanda. Pria kelahiran 18 Januari 1967 itu memiliki 8 caps pada 1988-1991.
Pada ajang Piala Dunia 1990, Huistra sebenarnya masuk rencana Leo Beenhakker.
Hanya saja ia mengalami cedera di penghujung musim 1989-1990 membuat dirinya gagal berseragam Oranje.
Dia memulai karier kepelatihan 2000 sebagai asisten pelatih Belanda U-17.
Setelah itu, ia pindah ke Asia Timur untuk menjadi asisten pelatih Timnas Hong Kong.
Huistra kembali ke Groningen untuk bekerja di akademi sebagai salah satu staf pelatih sebelum akhirnya dipercaya memimpin Jong Groningen.
Di tim tersebut ia selama 4 tahun sebelum diangkat menjadi asisten pelatih Vitesse Arnhem pada 1 Juli 2005.
Huistra juga ditunjuk menjadi asisten pelatih Ajax, menggantikan Rob Witschge yang mundur karena sakit.
Setelah itu, ia diangkat pelatih kepala Jong Ajax pada 24 April 2009.
Biodata Pieter Huistra
Nama Lengkap : Pieter Egge Huistra
Tanggal kelahiran: 18 Jan 1967
Tempat kelahiran: Goënga Belanda
Umur: 56 Tahun
Kewarganegaraan: Belanda
Avg. syarat sebagai pelatih:1,57 Tahun
Formasi yang disukai: 4-2-3-1
Karir Kepelatihan:
- Netherlands U17 Assisten Pelatih (1 Jul 2000-30 Jun 2001)
- Groningen U19 Pelatih Kepala (1 Jul 2001-30 Jun 2005)
- Vitesse Assisten Pelatih (1 Jul 2005-30 Jun 2008)
- Ajax U21 Pelatih Kepala (1 Jul 2009-30 Jun 2010)
- FC Groningen Pelatih Kepala (1 Jul 2010-10 Mei 2012)
- De Graafschap Pelatih Kepala (30 Mei 2012-24 Des 2013)
- Indonesia Direktur Sepakbola (3 Des 2014-10 Des 2015)
- Indonesia Pelatih Interim (7 Mei 2015-10 Des 2015)
- Iwaki FC Pelatih Kepala (13 Jan 2016-31 Des 2016)
- AS Trencin Penasihat (30 Mar 2017-30 Jun 2017)
- Pakhtakor Assisten Pelatih (1 Jul 2017-5 Jan 2021)
- Pakhtakor Pelatih Kepala (6 Jan 2021-10 Jan 2022). (*)
(Tribunnews.com/ Siti N/ Tribun Sultra/ M Israjab)