Sebelum akhirnya kini berhasil menyodok posisi kedelapan dan menjaga peluang lolos ke kompetisi Eropa pada musim depan.
Hanya saja memang jarak poin yang dimiliki Liverpool dengan Arsenal selaku pemuncak klasemen terlalu jauh.
Alhasil peluang Liverpool untuk meraih gelar juara Liga Inggris terasa mustahil.
Apalagi performa The Reds musim ini cenderung tidak konsisten dan angin-anginan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Alhasil Liverpool benar-benar hancur pada musim ini, yang awalnya dianggap mampu bersaing di jalur juara malah terancam puasa gelar.
Kutukan Musim Ketujuh Jurgen Klopp Berujung Tragis di Anfield
Barangkali tak ada yang menyangka jika performa Liverpool musim ini benar-benar problematik.
Inkonsistensi yang diperlihatkan Liverpool seakan menjadi tanda bahwa masa Jurgen Klopp sudah habis.
Apalagi musim ini menjadi musim ketujuh bagi Jurgen Klopp menangani klub yang bermarkas di Stadion Anfield tersebut.
Diketahui, Jurgen Klopp selalu tidak beruntung ketika melatih klub-klub sebelumnya tepat pada musim ketujuhnya.
Bersama Mainz, Klopp tak bisa menghindarkan tim tersebut masuk jurang degradasi Liga Jerman dan dipecat timnya.
Begitu pula saat Klopp gagal mengangkat performa Borussia Dortmund pada musim ketujuhnya.
Kini, Liverpool seakan merasakan apa yang pernah dirasakan Mainz dan Borussia Dortmund ketika dilatih Jurgen Klopp tepat pada musim ketujuh.
Jika Liverpool puasa gelar dan gagal mengamankan tiket Eropa musim depan, maka tak salah jika menyebut The Reds terkena kutukan musim ketujuh Jurgen Klopp.
Liverpool pun seakan memiliki nasib tragis juga lantaran terkena kutukan musim ketujuh pelatihnya sendiri.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)