TRIBUNNEWS.COM - Barcelona seperti mengalami mimpi buruk setiap kali bermain di kompetisi Eropa baik itu Liga Champions maupun Liga Eropa dalam beberapa musim terakhir.
Sejak terakhir kali memenangkan gelar Liga Champions pada tahun 2015 silam, nasib Barcelona selalu apes ketika berkompetisi di daratan benua biru.
Tersingkir dengan cara comeback atau terhenti secara menyakitkan seakan menjadi nasib beruntun yang harus diderita Barcelona.
Baca juga: Liga Eropa - David de Gea Kritik soal Keputusan Kontroversi Wasit Beri Hadiah Penalti ke Barcelona
Dimulai dari momen pahit tersingkirnya Barcelona di babak perempat final oleh rival senegaranya, Atletico Madrid pada tahun 2016.
Barcelona yang berstatus sebagai juara bertahan tersingkir setelah dikalahkan Atletico Madrid dengan skor agregat 2-3.
Pada tahun berikutnya, langkah Barcelona kembali terhenti pada babak yang sama yaitu perempat final Liga Champions.
Hanya saja aktor utamanya telah berubah dari Atletico Madrid berganti menjadi Juventus pada tahun tersebut.
Barcelona yang saat itu masih diperkuat Neymar kalah dengan skor agregat gol tanpa balas melawan Si Nyonya Tua.
Nasib Barcelona semakin tidak karuan kala tersingkir secara menyakitkan setelah kena comeback melawan AS Roma pada babak perempat final lagi.
Sempat unggul telak pada leg pertama, Barcelona tak kuasa menahan amarah AS Roma yang menang menyakinkan pada leg kedua di kandang sendiri.
Barcelona tersingkir secara dramatis di tangan AS Roma, setelah kalah dalam agresifitas gol tandang.
Lalu, kekalahan menyakitkan kembali mewarnai perjalanan Barcelona saat berkompetisi di Liga Champions edisi tahun 2019.
Barcelona yang sebenarnya sudah menginjakkan satu kaki di partai final, malah tersingkir lantaran kena comeback oleh Liverpool di fase semifinal.
Unggul tiga gol tanpa balas pada pertemuan pertama, Barcelona justru kalah telak dengan skor empat gol tanpa balas di Stadion Anfield.
Nasib tak kunjung baik didapatkan Barcelona yang kembali kalah pada laga perempat final Liga Champions edisi tahun 2020.
Barcelona dibantai oleh Bayern Munchen dengan skor mencengangkan yakni 2-8 pada babak perempat final.
Pada musim berikutnya, Barcelona yang masih diperkuat Lionel Messi disingkirkan oleh PSG yang saat ini menjadi klub yang dibela pemain Argentina tersebut.
Kegemilangan Kylian Mbappe menjadi penyebab tersingkirnya Barcelona pada ajang Liga Champions musim tersebut.
Pada tahun lalu, Barcelona terpaksa harus turun kasta berlaga di Liga Eropa setelah kalah saing di babak penyisihan grup Liga Champions.
Apesnya, hal itu tak bisa dimanfaatkan Barcelona untuk setidaknya bisa melaju lebih jauh dan menuai prestasi.
Barcelona secara mengejutkan disingkirkan Eintracht Frankfurt yang akhirnya menjadi juara Liga Eropa pada musim lalu.
Dan nasib apes itu kembali berlanjut dimana Barcelona kembali tersingkir sebelum meraih prestasi di kompetisi Liga Eropa.
Barcelona tersingkir di tangan Manchester United dalam laga play-off perebutan tiket 16 besar Liga Eropa musim ini.
Berkaca dari rentetan hasil buruk yang menimpa tim Catalan tersebut, status pecundang sepertinya memang layak disematkan kepada Barcelona ketika berkompetisi di Eropa dalam delapan tahun terakhir.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)