TRIBUNNEWS.COM- Real Madrid siap memanfaatkan laga El Clasico di Leg Pertama Semifinal Copa del Rey sebagai momen penting untuk menghancurkan mental para pemain Barcelona.
Laga empat besar antara Real Madrid vs Barcelona ini digelar di Santiago Bernabeu, Jumat (3/3) Pukul 03:00 WIB.
Barcelona sedang memimpin klasemen La Liga dengan keunggulan 7 poin dari Real Madrid yang berada di peringkat kedua setelah 23 pertandingan.
Fokus persaingan Barcelona dan Real Madrid akan beralih sejenak ke pertarungan empat besar leg pertama di Copa del Rey.
Skuad Real Madrid percaya bahwa dengan mengalahkan Barcelona di Copa del Rey ini akan menghancurkan mental dan semangat juang Barca.
Hal itu bisa menyebabkan Barca mulai kehilangan lebih banyak poin di klasemen La liga.
Setelah catatan 6 pertandingan Real madrid tidak terkalahkan di El Clasico, Kedua tim telah saling mengalahkan dalam tiga pertemuan terakhir.
Barcelona menang dua kali masing-masing di La Liga dengan skor 4-0 dan Final Supercopa de Espana dengan skor 3-1. Kemenangan itu mengapit kekaahan Barca atas Real Madrid dengan skor 3-1 di La Liga.
Barcelona perlu memenangkan laga melawan Real Madrid untuk memburu kemenangan Clasico yang bisa mengurangi tekanan pada pelatih Xavi Hernandez saat ini.
Meskipun kehilangan Pedri dan Ousmane Dembele yang cedera, Xavi telah mengistirahatkan beberapa pemain penting saat kalah 0-1 dari Almeria.
Dia memprioritaskan pertandingan El Clasico di Copa del Rey dan mengorbankan kesempatan memperbesar keunggulan atas Madrid di Liga.
Namun sayangnya, pencetak gol terbanyak Robert Lewandowski absen di laga ini, menambah kegelisahan Barca jelang laga.
Topskorer Barca itu cedera hamstring meskipun Ansu Fati siap untuk kembali.
Barcelona kata Xavi menunjukkan kinerja terburuk saat pertama kali dalam sejarah kalah dari Almeria.
Membuat kekalahan kedua berturut-turut setelah tersingkir dari Liga Europa oleh Manchester United.
Kekalahan ketiga di Santiago Bernabeu dapat membuat tim terpuruk, meski saat ini mereka sedang unggul tujuh poin dari Los Blancos di Klasemen La Liga.
"Kami harus mengubah pola pikir kami jika kami ingin memenangkan liga dan piala. Kami tidak punya alasan, kami tidak menunjukkan keinginan untuk bermain, intensitas, itulah yang paling membuat saya khawatir," kata Xavi.
"Anda bisa tergelincir, tetapi Anda harus menunjukkan semangat juang dan keinginan. Kami kekurangan itu," katanya.
Selain meraih kemenangan Barcelona di Madrid akan menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang keputusan pelatih mengistirahatkan Ronald Araujo, Jules Kounde, Raphinha dan Alejandro Balde saat laga melawan Almeria.
Xavi mengatakan jika timnya memenangkan La Liga tetapi gagal di Copa del Rey, itu masih akan dianggap sebagai musim yang baik bagi Barcelona, dengan Piala Super Spanyol sudah ada di tangan mereka.
Namun, jika kalah dua kali melawan Real Madrid yang merupakan musuh bebuyutan mereka akan memicu kritik besar terhadap Xavi yang telah menghabiskan banyak uang pada musim panas lalu.
Barcelona mendatangkan beberapa pemain, termasuk striker Robert Lewandowski dari Bayern Muenchen serta Kounde dan Raphinha.
Real Madrid berada dalam situasi lebih baik. Dengan satu kaki di perempat final Liga Champions setelah menang 5-2 atas Liverpool, tim asuhan Carlo Ancelotti dapat fokus untuk balas dendam atas kekalahan mereka di Piala Super Spanyol.
Barcelona menang telak 3-1 di Arab Saudi pada Januari saat mereka memenangkan trofi pertama era Xavi.
Terakhir kali Madrid mengangkat trofi adalah saat menang 3-1 atas Barcelona di final 2014 di Mestalla.