TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) terpilih, Erick Thohir bertemu dengan para pendukung Persebaya Surabaya, Bonek, di Warkop Pitulikur, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (3/3/2023) malam.
Erick menyampaikan pertemuannya dengan Bonek bagian dari safari aspirasi yang akan didiskusikan dalam momen Jambore suporter nanti.
"Saya kesini tujuannya untuk uji nyali. Menguji nyali untuk mendengar dan nyali untuk mencari solusi. Saya akui, liga kita ada banyak masalah dan itu memang bikin marah. Namun kita butuh proses dalam berbenah. Safari Aspirasi ini jadi petunjuk arah, supaya solusi PSSI bisa adil dan tidak berat sebelah," ujar Erick.
Erick juga memaklumi keluhan Bonek yang tidak bisa menyaksikan tim kesayangannya berlaga di kandang sendiri, Gelora Bung Tomo (GBT). Erick menilai hal ini demi kepentingan yang lebih besar karena menyangkut faktor keamanan dan keselamatan.
"Terkait homebase Persebaya, kita tidak ingin laga kendang Persebaya justru membawa marabahaya. Stadion yang tidak sesuai dengan standar FIFA, berpotensi mengancam nyawa. Ini standar FIFA ya, bukan standar saya," ucap Erick.
Erick mengatakan renovasi stadion GBT bertujuan tujuannya agar Surabaya bisa jadi tuan rumah atas pertandingan internasional dan yang paling penting supaya suporter bisa menonton pertandingan tanpa
terancam meregang nyawa.
"Kan, mau dukung Persebaya selamanya, bukan dukung Persebaya sampai mati. Betul? Kalau Boneknya mati, siapa yang dukung Persebaya? Kalau sekarang arek-arek Bonek bisa sedikit bersabar, InsyaAllah, Persebaya akan punya kandang yang mewah sesuai standar FIFA, aman bagi supporter, juga sangat baik bagi marwah kota Surabaya," lanjut Erick.
Erick juga meminta dukungan Bonek dalam mengawal proses transformasi PSSI dengan saling introspeksi untuk menciptakan rule of the game yang baru demi sepak bola Indonesia.
Erick menyebut aspirasi Bonek tentang jadwal liga yang jelas menjadi fokus utama PSSI.
Erick tak menampik saat ini roda kompetisi mengalami sejumlah hambatan, terlebih memasuki masa injury time menjelang kompetisi FIFA U-20 sehingga kepastian jadwal liga harus dikebut. PSSI, lanjut Erick, akan terus berkoordinasi dengan PT LIB, kepolisian, maupun Panitia Pelaksana agar dapat mengurai benang kusut persoalan jadwal Liga.
"Tapi memang, ini bukan proyek roro jonggrang. Namun saya pastikan, kami sedang bekerja satset siang dan malam untuk perbaikan yang fundamental pada rule of the game sepak bola kita," sambung Erick.
Erick mengajak seluruh pecinta bola tanah air, termasuk awak media, untuk bersabar dan terus mengawal progres serta kinerja PSSI yang baru dengan adil dan sportif.