TRIBUNNEWS.COM - Berikut tiga alasan Timnas U20 Indonesia berpeluang tersingkir di Piala Asia U20 2023 Uzbekistan. Mulai dari terhambat cuaca ekstrem hingga lini serang Garuda yang mandul.
Timnas U20 Indonesia sendiri akan melakoni partai kedua fase grup, kontra Suriah, Sabtu (4/3/2023).
Garuda Muda menempati dasar klasemen grup A Piala Asia U20 dan berpotensi tersingkir jika tak mampu raih kemenangan pada laga melawan Suriah.
Baca juga: PSSI Kurang Grecep, Justin Hubner Calon Naturalisasi Indonesia, Kena Pepet Timnas U20 Belanda
Berikut 3 alasan tersingkirnya Timnas U20 Indonesia:
1. Terpengaruh Cuaca Ekstrem
Timnas U20 Indonesia masih berkutat pada masalah penyesuaian suhu di Uzbekistan.
Uzbekistan sendiri menganut iklim continental.
Hal ini berimbas pada perbedaan suhu ekstrem antara siang dan malam hari.
Perandaiannya sama seperti perbedaan suhu di musim dingin dan panas.
Sangat jomplang sekali dan bisa dirasakan para pemain.
Menurut suhu rata-rata di bulan Desember dapat mencapai -8 derajat celcius di wilayah Utara.
Sedangkan bagian utara lebih mending dengan suhu 0 derajat celcius.
Dengan suhu ekstrem seperti itu tidak heran jika beberapa wilayah di Uzbekistan akan terselimuti salju.
Hingga selepas partai perdana, Alfriyanto Nico Saputro, wing-back andalan Shin Tae-yong mengatakan perlunya menyesuaikan cuaca ekstrem di Uzbekistan.
"Masalah cuaca berpengaruh, tapi pemain harus cepat adaptasi karena mau bagaimana lagi, kita harus menyesuaikan dengan suhu di sini," ujar Alfriyanto Nico dilansir melalui lama PSSI, Kamis (3/2/2023).
Sedangkan Shin Tae-yong menganggap meskipun permainan Indonesia terpengaruh kondisi cuaca, namun seharunya bukan menjadi alasan tidak tampil baik.
"Memang cuaca di Indonesia lebih panas dibandingkan di sini. Tapi saya pikir itu tidak bisa dijadikan alasan atas kekalahan ini. Hal paling utama dari kekalahan ini adalah kami kehilangan konsentrasi,” ujar Shin Tae-yong selepas kekalahan Indonesia atas Irak, Rabu (1/3/2023).
Baca juga: Timnas U20 Indonesia vs Suriah, Intruksi Khusus Shin Tae-yong kepada Ronaldo Kwateh Cs
2. Pemain Andalan Absen
Seperti yang diketahui Timnas U20 Indonesia kehilangan dua pemain andalan di Piala Asia U20 2023.
Marselino Ferdinan, tulang punggung Garuda Muda harus absen dari awal Pemusatan Latihan (TC) digelar.
Eks Persebaya Surabaya tersebut tidak bisa merumput di Piala Asia U20 karena tak mendapatkan izin klub.
Marselino kini sedang fokus berlaga bersama Kmsk Deinze di Liga 2 Belgia.
Wonderkid yang juga perkuat Timnas Senior telah catatkan debut perdana berseragam si Oranye-Hitam.
Marselion masuk sebagai pemain pengganti ketika Kmsk Deinze dikalahkan 1-3 oleh Jong Genk, Sabtu (25/2/2023).
Absennya Marselino merupakan kerugian besar Garuda. Pasalnya pemain kelahiran Jakarta merupakan sosok gelandang yang kerap menjelma sebagai striker yang berbahaya.
Baca juga: Timnas Indonesia vs Suriah Piala Asia U20, Pelatih Lawan Akui Tertekan Hadapi Garuda
Selanjutnya Timnas U20 Indonesia juga kehilangan Zanadin Faris, gelandang penyeimbang lini tengah.
Zanadin Faris sebelumnya terkena cedera ringan ketika berlaga di Turnamen Mini.
Namun melalui pemeriksaan, pemain Persis Solo tersebut tidak menderita cedera yang membahayakan, maka dapat turut di boyong Garuda ke Uzbkistan.
Namu selepas latihan perdana, Zanadin Faris mendapatkan cedera karena buruknya kondisi lapangan di Uzbekistan.
Hal tersebut dipertegas melalui pernyataan Shin Tae-yong sehari sebelum laga kontra Suriah.
"Memang sebelumnya kan Zanadin cedera waktu di Jakarta tapi laporan memang tidak ada masalah, jadi akhirnya dibawa sampai ke Uzbekistan,” ungkap Shin Tae-yong, Jumat (3/3/2023).
“Satu hari sebelum pertandingan memang kita menggunakan lapangan yang kurang baik ya kondisinya jadi sampai cedera kembali. Jadinya mau tidak mau diganti sama Brandon,” sambungnya.
Memang Timnas U20 mendapat pemain pengganti, yakni Brandon Scheunemann.
Namun pemain PSIS Semarang memiliki tipikal lebih bertahan.
Brandon dapat ditempatkan sebagai bek tengah dan juga gelandang bertahan.
Baca juga: Brandon Scheunemann Gantikan Zanadin Faris Yang Cedera
Sebelumnya Zanadin Faris merupakan motor lini tengah Garuda Muda.
Zanadin belum pernah absen Timnas U20 Indonesia saat ujicoba di Turnamen Mini.
Melalui duetnya bersama Arkhan Fikri membuat permainan Indonesia lebih cair melalui umpan-umpan akuratnya.
3. Lini Serang Mandul
Timnas U20 Indonesia belum mencetak gol selama Piala Asia U20 2023.
Bahkan ketika laga kontra Irak, Garuda gagal nyekor walupun unggul jumlah pemain.
Jika melihat barisan starter line-up lini depan Garuda, Hokky Caraka dan Ronaldo Kwateh memang memiliki rekor kurang mentereng sebelum dipanggil ke Timnas U20.
Hokky bersama PSS Sleman di Liga 1 hanya mencatatkan 10 pertandingan dengan nihil gol.
Sedangkan Ronaldo Kwateh ketika berseragam Madura United paruh musim lalu hanya sumbang masing-masing satu gol dan asisst untuk Laskar Sappe Kerab.
Pemain aboard di Liga Turki bersama Bodrumspor belum berhasil mengasah kembali ketajamannya.
Pasalnya sepak bola di Turki sedang dihentikan karena gempa dasyat yang menguncang awal Februari lalu.
Baca juga: Timnas U20 Indonesia Takluk dari Irak, Shin Tae-yong Sebut Kualitas Pemain Cadangan Masih Kurang
Atas hasil itu, pelatih kepala Timnas U20 Indonesia, Shin Tae-yong sedikit menyesalkan permainan anak asuhnya.
"Kami tidak bisa mencetak gol, meski mendapat banyak peluang. Ini hal yang harus kami perbaiki, dan tentu saja ini terkait kemampuan pemain. Di babak kedua kami unggul jumlah pemain, mungkin kami harus meningkatkan pola permainan kami,” ujar Shin Tae-yong dilansir melalui laman PSSI, Rabu (1/2/2023).
"Kami bermain bagus di babak pertama, tapi saya masih belum tahu mengapa kami tidak bisa bermain lebih baik lagi saat unggul jumlah pemain. Sebagai pelatih, saya akan evaluasi tim dan akan berbicara dengan tim,” tambahnya Tae-yong.
Shin Tae-yong sempat memasukan beberapa pemain yang bersifat menyerang.
Wahyu Ginanjar, Rabbani Tasnim dan Hugo Samir masuk pada babak kedua.
Namun usaha tersebut tetap sia-sia, bahkan Garuda Muda kecolongan satu gol meski unggul jumlah pemain.
(Tribunnews.com/Bayu Panegak/Abdul Majid)