TRIBUNNEWS.COM - Para petinggi Manchester United melakukan beberapa manuver penting akhir-akhir ini.
Satu di antara hal besar yang dilakukan petinggi Manchester United adalah memindahkan kantor operasional mereka.
Manchester United memindahkan kantor mereka yang sebelumnya berada di area London ke sebuah bangunan mewah di Manchester yang bernama Kensington Building.
Baca juga: Jadwal Manchester United setelah Dibantai Liverpool: MU Dikepung Kuda Hitam
Kantor baru Setan Merah terletak tak terlalu jauh dari stadion legendaris mereka, Old Trafford.
Untuk mewujudkan proyek besar itu, MU sudah menyewa seluruh lantai atas di gedung Kensington.
Mereka menyewa seluruh lantai atas untuk 10 tahun ke depan sebagaimana dikutip dari laman Daily Mail.
Pihak klub membayangkan kantor baru mereka akan siap digunakan pada musim semi tahun ini.
Ada yang menarik dari lokasi kantor baru Manchester United di Kensington Building.
Di dalam Kensington Building ternyata juga terdapat pusat perbelanjaan khusus perhiasan dan barang mewah lain bernama Harrods.
Nah, Harrods ini merupakan usaha yang dimiliki Qatar.
Menariknya salah satu orang terkaya Qatar juga sedang dalam proses untuk membeli Manchester United dari Keluarga Glazer.
Adalah Sheikh Jassim Hamad Al Thani yang mencoba menjadi pemilik baru tim jawara 20 kali Liga Inggris ini.
Namun ia tak sendirian dalam membeli MU.
Ia bersaing ketat dengan konglomerat asli Manchester, Sir Jim Ratcliffe.
Keduanya menjadi yang terdepan dalam usaha mengambil alih kendali klub dari Keluarga Glazer.
Namun tahapan yang perlu dilalui keduanya nampaknya masih panjang.
Mereka perlu melahap beberapa fase lagi untuk memperbesar kemungkinan menjadi pemilik baru MU.
Tambah Staff
Di sisi lain, MU juga memperkuat barisan staf kepelatihan mereka.
Setan Merah mendatangkan pemimpin data analisis milik Southampton, Alex Kleyn, seperti dikutip dari akun Twitter Training Ground Guru.
Baca juga: Tsunami Trofi yang Berganti Air Mata, Efek Liverpool Bantai Manchester United 7-0 di Anfield
Alex Kleyn nantinya akan memiliki peran yang sama di bawah era Erik Ten Hag.
Ia akan memperkuat analisa pelatih dalam menemukan titik lemah dan kuat lawan.
Selain itu, data analisis juga bisa digunakan untuk memperbaiki kekurangan tim Manchester United sendiri.
(Tribunnews.com/Guruh)