TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Freiburg, Christian Streich, mengatakan bahwa tekanan berada pada Juventus jelang laga di Liga Eropa bergulir.
Seperti yang diketahui, Freiburg akan bertandang ke markas Juventus pada leg pertama babak 16 besar Liga Eropa di Stadion Allianz, Jumat (10/3/2023) pukul 03.00 WIB.
Meskipun Freiburg merupakan tim yang tak diunggulkan, Christian Streich percaya bahwa tekanan besar justru tengah menyelimuti Juventus.
Baca juga: Head to Head Juventus vs Freiburg: Duel Pertama, Jumat 10 Maret Pukul 03: 00 WIB
Apalagi mereka perlu memenangkan trofi Liga Eropa jika ingin lolos ke ajang Liga Champions musim depan.
Sebab pengurangan 15 poin di Liga Italia membuat Bianconeri terlempar ke papan tengah klasemen.
Kini pasukan Massimiliano Allegri duduk di peringkat ketujuh dengan 35 poin.
Juventus terpaut 12 poin dari AS Roma yang menempati posisi keempat (zona Liga Champions).
Artinya gelar juara Liga Eropa ibarat harga mati yang harus dimenangkan Juventus pada akhir musim ini jika ingin tampil di Liga Champions musim depan.
“Saya melihat banyak pertandingan mereka dan banyak tim Juventus yang berbeda selama bertahun-tahun," kata Christian Streich dilansir Football Italia.
"Luar biasa bagi kami untuk bermain di level ini."
"Juve menang di derby, mereka kalah dari Roma, tapi saya pikir mereka akan berkonsentrasi dan bermain agresif untuk pertandingan ini."
“Tekanan akan ada pada mereka, karena memenangkan Liga Europa harus menjadi tujuan [Juventus]."
"Suporter mereka mengharapkan kemenangan kandang, tetapi kami akan berusaha membuatnya sesulit mungkin,” jelasnya.
Pelatih berusia 57 tahun bukan hanya menyoroti tekanan Bianconeri untuk memenangkan laga.
Namun ia juga memberikan kritik terhadap wacana penyelenggaraan Liga Super Eropa.
Di mana Juventus juga ikut terlibat di dalamnya.
Menurut Streich, tim-tim besar tak semestinya berandai-andai untuk mewujudkan impiannya itu.
Seharusnya mereka belajar mengatur keuangan dengan lebih baik sehingga klub-klub itu tak terjerat masalah finansial.
“Saya yakin bahwa beberapa klub besar harus menjaga keuangan mereka saat ini dengan lebih baik dan lebih terorganisasi untuk menghindari gejolak keuangan," sambungnya.
"Ada klub-klub besar yang tidak berada dalam situasi keuangan yang baik dan mereka perlu membenahi diri."
“Ketika sebuah klub kecil mendapat masalah keuangan, ajal mereka sudah dekat."
"Tim-tim besar harus fokus pada soliditas daripada tersesat dalam fantasi yang tidak realistis,” terangnya.
Apa yang disampaikan juru taktik asal Jerman itu memang masuk akal.
Jika tim seperti Si Nyonya Tua bisa mengatur keuangan dengan baik, mereka tak perlu melakukan kecurangan dalam masalah pembukuan keuangan.
Dan jika hal itu tak dilakukan, mereka seharusnya kini sedang berada di papan atas Liga Italia dan tak punya tekanan sebesar ini.
(Tribunnews.com/Deni)