TRIBUNNEWS.COM - Ada yang menarik ketika Manchester United menggulung Real Betis 4-1 pada leg pertama babak 16 besar Liga Eropa di Stadion Old Trafford, Jumat (10/3/2023).
Striker Real Betis, Borja Iglesias menarik atensi ketika dirinya menggunakan kuteks alias cat kuku di pertandingan Manchester United vs Real Betis.
Ternyata ada pesan khusus yang diberikan oleh Borja Iglesias ketika dirinya mewarnai kukunya menggunakan kuteks berwarna hitam.
Di laga itu, tuan rumah Manchester United berhasil menang dengan skor telak 4-1 atas Real Betis.
Baca juga: Bakal Jamu Real Betis, Manchester United Pamer Bisingnya Old Trafford saat Kalahkan Barcelona
Empat gol Setan Merah (julukan Manchester United) dicetak oleh Marcus Rashford (6'), Antony (52'), Bruno Fernandes (58'), dan Wout Weghorst (82').
Sedangkan satu gol hiburan Real Betis dicetak Ayoze Perez di menit 32. Atas hasil itu, Manchester United berpeluang besar lolos ke perempatfinal.
Sebaliknya, Real Betis harus mengandaskan Manchester United dengan minimal selisih empat gol untuk lolos ke babak selanjutnya.
Di balik pertandingan dini hari tadi, ternyata ada satu hal menarik yang menyita perhatian publik.
Ya, striker Real Betis, Borja Iglesias diketahui menggunakan kuteks dengan beragam warna. Lantas, apa alasan Borja Iglesias menggunakan kuteks di pertandingan?
Dilansir laman GOAL International, keputusan Borja Iglesias menggunakan kuteks ternyata cara menyampaikan pesan tentang isu rasisme. Borja Iglesias pertama kali melakukan aksi itu pada 2020.
Ia mewarnai seluruh kuku jarinya dengan warna hitam, yang merupakan bentuk kampanye melawan rasisme. Sejak saat itu, mewarnai kuku telah menjadi kebiasaan Borja Iglesias di setiap pertandingan.
Tiga tahun pun berlalu sejak pertama Borja Iglesias mengecat kukunya berwarna hitam.
Namun, Borja Iglesias masih konsisten mewarnai kukunya. Cat kuku warna hitam juga ditujukan sebagai tindakan solidaritas, melakukan protes terhadap kasus pembunuhan George Floyd di Minneapolis, Amerika Serikat.
Borja Iglesias mengakui hal tersebut sebenarnya bukan tindakan normal. Ia sangat menentang soal perbedaan suku, ras, agama, hingga warna kulit, di seluruh dunia.
"Ketika protes Black Lives Matter dimulai, saya melakukannya (mengecat kuku). Itu dilakukan untuk membuat diri saya sadar akan hal itu. Hal-hal tersebut (rasisme) telah dinormalisasi yang seharusnya tidak kita terima sebagai normal,” ucapnya dikutip dari laman yang sama.
"Orang-orang di dekat saya mengatakan hal-hal tertentu dan saya berpikir kita harus memperbaikinya. Saya mengecatnya dengan warna hitam pada awalnya. Kemudian saya merubahnya dan sekarang saya melakukannya lebih karena saya menyukainya" tambah Borja Iglesias.
Hingga saat ini, bentuk protes Borja Iglesias semakin beraneka ragam. Ia juga mengecat kukunya dengan beragam warna.
(Tribunnews.com/Giri)