Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Keluarga Glazer punya target baru soal penjualan Manchester United.
Diketahui bahwa keluarga Glazer ingin Manchester United terjual sebelum jendela transfer musim panas pada Juni ini dibuka.
Dilansir Independent, awalnya pemilik asal Amerika itu ingin Manchester United terjual pada akhir April.
Baca juga: Erik Ten Hag Catat Dosa David De Gea, Kiper Manchester United dalam Sorotan
Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa hal itu sulit tercapai, jadi Juni menjadi target yang lebih realistis bagi mereka.
Dengan catatan bahwa keluarga Glazer berhasil memperoleh harga yang sesuai untuk Manchester United.
Berdasarkan laporan yang beredar, mereka menginginkan harga 5 miliar poundsterling (Rp93.2 triliun).
Tetapi tawaran dari Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani dan Jim Ratcliffe masih di bawah valuasi Glazer.
Kini perusahaan investasi asal Amerika, Elliott Management, dikatakan telah bertemu dengan pihak bank yang mengurusi penjualan Manchester United, termasuk dengan penasihat finansial keluarga Glazer.
Pertemuan itu terjadi di Manchester ketika Setan Merah bertanding di Liga Eropa melawan Real Betis di mana mereka sukses meraih kemenangan 4-1.
Namun berbeda dengan peminat di atas, Elliott tak ingin membeli MU secara menyeluruh.
Mereka hanya menawarkan bantuan finansial atau investasi.
Proses Berlanjut
Diskusi soal penjualan tim ini telah memasuki tahap yang kedua.
Kubu Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani dan Jim Ratcliffe akan menghadiri presentasi detail soal penjualan MU di Old Trafford pada pekan depan.
Terbaru, dikabarkan ada empat pihak yang tertarik untuk membeli klub tersebut.
Namun hanya Sheikh Jassim and Jim Ratcliffe yang membuka informasinya kepada publik.
Perjalanan Keluarga Glazer
Glazer dan keluarganya telah menjadi pemilik MU sejak 2005 yang lalu.
Saat itu Malcom Glazer membeli saham Setan Merah sebanyak 90 persen.
Lalu, pada 2014 Malcom tutup usia dan kepemilikan klub dialihkan ke anak-anaknya.
Ini berarti mereka sudah memiliki klub asal Manchester itu sejak 18 tahun yang lalu.
(Tribunnews.com/Deni)