Guardiola Frustasi Soal Kevin De Bruyne di Man City, Odeegard Ambil Alih Posisi Playmaker Terbaik
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola akhirnya akngkat bicara soal keputusannya menepikan bintang The Citizens, Kevin De Bruyne dalam beberapa laga belakangan.
Diketahui, Guardiola memilih untuk membangkucadangan Kevin De Bruyne dalam tiga pertandingan, seiring menurunnya peforma Man City.
Lazimnya, pada pekan-pekan krusial Liga Inggris seperti saat ini, di mana sudah memasuki pekan ke-27 dari 38 laga- pasukan Guardiola sudha bersiap menjadi juara.
Baca juga: Manchester United Didesak Depak Kiper yang Tak Bisa Menendang, Dean Henderson Potensial Naik Pangkat
Baca juga: Bursa Transfer Liga Inggris: Pemilik Chelsea Kasih Ultimatum, 15 Pemain The Blues Siap-siap Didepak
Musim lalu misalnya, di mana Manchester City menjadi pemenang Liga Inggris, The Citizens sudha menunjukkan tanda-tanda kalau mereka akan menjadi kampiun, meski harus bersaing keras dengan Liverpool dengan hanya berselisih 1 poin di laga terkahir Liga Inggris 2021/2022.
Namun musim ini Manchester City agak melambat.
Mereka tertinggal lima poin dari pimpinan klasemen Liga Inggris, Arsenal dengan hanya 11 pertandingan tersisa.
Man City akan menghadapi momen krusial di periode tersbeut saat menghadapi Liverpool di pekan ke-29 Liga Inggris dan pekan ke-33 menghadapi Arsenal.
Menjelang momentum penting itu, Man City cenderung tampil angin-angin dan tidak meyakinkan.
Saat menghadapi tim medioker Crystal Palace, Man City cuma menang 1-0 lewat gol striker paling mahal mereka saat ini, Erling Haaland.
Apa yang bikin Man City melambat?
Baca juga: Man United Bernafsu Bajak Transfer Benjamin Sesko, Sir Alex: Marcus Rashford Bukan Striker!
Satu di antara sumber masalah bagi sang juara bertahan adalah performa Kevin De Bruyne, meski sang bintang masih berstatus menjadi pemberi assist terbaik di liga Inggris musim ini.
Menurunnya peforma pemain Timnas Belgia itu membuatnya harus duduk di bangku cadangan sebanyak tiga dari tujuh pertandingan liga oleh Guardiola, itu termasuk saat Man City menang tipis atas Crystal Palace.
Beberapa analis bahkan meyakini kalau Kevin De Bruyne bukan lagi pemain terbaik di posisinya di papan atas Liga Inggris.
Belakangan Pep Guardiola angkat bicara soal keputusannya mencadangkan pemain sekelas Kevin De Bruyne.
Secara blak-blakan Guardiola mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap mantan pemain Chelsea itu, mengklaim dia ingin melihat Ke De Bruyne mampu melakukan hal-hal 'sederhana' secara lebih baik.
"Ini merupakan musim yang sulit bagi kami semua, termasuk saya, karena Piala Dunia (padatnya jadwal) dan banyak hal lainnya," kata bos Man City itu menjelang pertandingan Liga Champions melawan RB Leipzig.
"Saya tidak akan bica (soal seberapa baiknya kemampuan) Kevin De Bruyne. Yang saya inginkan – saya berbicara berkali-kali dengannya – adalah mengikuti prinsip-prinsip yang mudah dan melakukannya dengan baik. Dia memiliki kemampuan luar biasa untuk membuat membantu, untuk mencetak gol dan melihat operan tidak seperti orang lain," kata Guardiola.
"Saya selalu memiliki keyakinan bahwa mereka (Kevin De Bruyne) akan meningkat dan menjadi lebih baik ketika hal-hal sederhana [dilakukan]: seperti tidak kehilangan bola, mobilitas, kapasitas luar biasa untuk aktif dalam pergerakan."
"Hal-hal sederhana: lakukan lagi dengan lebih baik dan lebih baik. Ketika ini akan terjadi, sisanya akan datang."
Baca juga: Berita Man United: Garnacho Mau Digaplok Gegara Selebrasi, Erik ten Hag Move On Pasca-Tragedi 0-7
Pada laga melan Palace, Kevin De Bruyne dimasukkan setelah Erling Haaland mencetak gol kemenangan City, tetapi penyerang tersebut tidak beforma apik selama sisa waktu.
Duetnya dengan Haaland sejatinya dimulai secara sangat baik musim ini. Namun jadi catatan, Haaland juga tak jarang tampil melempem karena rekannya sering mandek memberi sokongan dan suplai bola.
Dengan hanya lima poin yang memisahkan Man City dari gelar ketiga berturut-turut, naif rasanya mengenyampingkan Man City sebagai satu di antara kandidat terkuat calon juara Liga Inggris musim ini, terutama jika playmaker asal Belgia Man City bisa kembali ke performa terbaiknya.
Posisi Playmaker Terbaik Diambil Martin Odegaard dari Kevin De Bruyne
Analis sepakbola yang juga mantan pemain Liverpool, Jamie Redknapp, menilai penurunan peforma dari Kevin De Bruyne membuat dia tidak lagi berstatus sebagai gelandang terbaik di Liga Inggris.
Penilaian itu dilontarkan Jamie Redknapp saat menjadi komentator di Sky Sports saat laga derby London Arsenal melawan Fulham.
Pada laga itu, skuad Mikel Arteta mencatatkan kemenangan nyaman 3-0 berkat gol-gol dari Gabriel Magalhaes, Gabriel Martinelli, dan Martin Odegaard.
Seusai pertandingan, Jamie Redknapp memberikan pujian selangit untuk kapten Arsenal, Odegaard, yang menurutnya telah mengalahkan Kevin De Bruyne.
Redknapp berkata: “Saat ini dia (Martin Odeegard) nomor satu. Tidak ada orang [lebih baik]. Biasanya kami akan mengatakan Kevin De Bruyne adalah pemain lini tengah terbaik, tidak hanya di Liga Inggris tetapi juga dunia. Tapi, ada yang tidak beres. Dia (De Bruyne) tidak memainkan permainan sebanyak yang dia inginkan.
“Tapi Odegaard melakukan hal ini di mana – semua pemain hebat memilikinya – seperti waktu berhenti saat dia menguasai bola."
“Sebagian besar pemain [akan terburu-buru menembak hari ini], terutama pemain lini tengah karena kami tidak terbiasa dalam situasi seperti itu."
“Tapi ketenangan yang dia miliki, dia mencetak empat atau lima gol seperti itu dengan kaki kirinya. Dia adalah kapten, dia adalah pemimpinnya.”
Dia melanjutkan: “Ya, bagi saya dia nomor satu [di Liga Premier]. Dan dia memimpin tim itu.
“Hal lain yang dia lakukan juga, ketika dia tidak mendapatkan bola dia pergi dan mem-press lawan. Dia yang pertama, titik pertahanan pertama, dia bergerak dan menekan lalu tiba-tiba berhasil. Dia melakukannya dengan sangat baik.”
Komentator lainnya, Jimmy Floyd Hasselbaink juga menambahkan, “Dia pemain yang berbeda dari De Bruyne tetapi dia selalu punya solusi, Anda tahu."
“Ketika dia datang di ruang sempit dia menemukan solusi yang tepat – dan dengan sangat tenang. Dia tidak memiliki banyak assist seperti De Bruyne karena dia bukan pemain seperti itu. Tetapi hal-hal lain yang dia lakukan, dia melakukannya dengan sangat elegan dan sangat baik. Senang melihatnya,” kata dia. (*/)