TRIBUNNEWS.COM - Akhir-akhir ini Kevin De Bruyne sering menjadi penghangat bangku cadangan Manchester City.
Kevin De Bruyne telah dicadangkan tiga kali dari tujuh pertandingan terakhir Manchester City di Liga Inggris, meskipun dirinya merupakan pencetak assist terbanyak (12).
Sang pelatih, Pep Guardiola pun membeberkan alasan mengapa dirinya mencadangkan Kevin De Bruyne.
Baca juga: Punya Masa Depan Menjanjikan, Wonderkid Arsenal Jadi Rebutan Manchester City dan Chelsea
Hal itu disampaikan oleh Pep Guardiola jelang laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions antara Manchester City vs RB Leipzig, Rabu (15/3/2023) pukul 03.00 WIB.
Menurut Pep Guardiola, Kevin De Bruyne harus meningkatkan kemampuannya dalam melakukan hal-hal yang sederhana jika ingin kembali menjadi starter.
"Ini merupakan musim yang sulit bagi kami semua, termasuk saya, karena Piala Dunia dan banyak hal lainnya," kata Pep Guardiola dilansir Metro.
"Saya tidak akan menemukan [seberapa bagus] Kevin."
"Apa yang saya inginkan--saya berbicara berkali-kali dengannya--adalah [agar dia] mengikuti prinsip-prinsip yang mudah dan melakukannya dengan baik," ungkapnya.
Meskipun pemainnya itu punya kemampuan spesial untuk mencetak gol dan memberikan assist, Guardiola merasa ada satu hal yang mesti dibenahi oleh De Bruyne.
Mantan pelatih Barcelona itu hanya ingin gelandang berusia 31 tahun tersebut bermain dengan lebih aktif.
Tidak mudah kehilangan bola dan bergerak dengan lebih baik.
"Tapi saya selalu memiliki keyakinan bahwa mereka akan meningkat dan menjadi lebih baik ketika hal-hal sederhana [dilakukan]: seperti tidak kehilangan bola, melakukan mobilitas, dan kapasitas luar biasa untuk aktif dalam bergerak," sambung Guardiola.
"Hal-hal sederhana: lakukan lagi dengan lebih baik dan lebih baik. Ketika ini terjadi, sisanya [hal baik] akan datang," terangnya.
Hal yang sama juga berlaku kepada top skorer Manchester City, Erling Haaland.
Jika para pemain bisa melakukan dasar-dasar sepak bola dengan baik, hasil yang maksimal akan mengikuti.
"Saya tidak ingin dia [Haaland] hanya mencetak gol dan sisanya saya tidak peduli," jelas juru taktik berusia 52 tahun itu.
"Jadi dia akan mencetak gol dan [jika] dia terlibat dalam permainan itu berarti Anda berlari ke dalam pertandingan, bola datang dan Anda memasukkan bola ke gawang."
"Dengan Kevin itu sama. Ketika hal-hal sederhana dilakukan dengan sempurna, kami berada di saat yang tepat [untuk] bergerak ke luar, ke dalam."
"Dan ketika kami harus menyerang atau apa pun yang Anda lakukan atau rasakan pada saat itu, tindakan untuk menciptakan umpan luar biasa yang dia--hanya dia--yang bisa melakukannya, akan lebih mudah, akan lebih baik," tuturnya.
Sementara itu, usai bermain imbang 1-1 melawan RB Leipzig pada leg pertama, kini Manchester City butuh kemenangan untuk bisa lolos ke babak selanjutnya.
Keuntungan pun ada pada The Citizens sebab leg kedua akan dilaksanakan di markas mereka, Stadion Etihad.
(Tribunnews.com/Deni)