TRIBUNNEWS.COM- Juventus tak boleh berpuas diri hanya dengan mengandalkan kemenangan 1-0 atas wakil Jerman, Freiburg pada leg pertama 16 besar Liga Europa di Turin pekan lalu.
Dini hari nanti (17/3), Bianconeri akan bertandang ke Stadion Europa-Park, Freiburg im Breisgau yang dikenal sebagai stadion angker bagi para tamu.
Ya, skuat asuhan Christian Streich ini memang tipikal tim yang jago kandang. Rekor mereka pun mentereng dengan tak terkalahkan dalam 15 laga kandang terakhirnya di semua kompetisi, dengan catatan 11 menang, dan empat kali seri.
Tim dengan julukan "Breisgau-Brasilianer" ini juga tak pernah gagal mencetak gol dalam 12 laga kandang terakhirnya.
Catatan ini pastinya menjadi perhatian sendiri pelatih Massimiliano Allegri saat membawa pasukannya ke sana dini hari nanti.
Leg pertama di Turin lalu menunjukkan bagaimana bahayanya wakil Jerman ini. Mereka tampil percaya diri, dan menguasai bola sebanyak 53 persen.
Namun, Juventus bermain lebih efisien, dan taktik. Kendati hanya menguasai bola sebanyak 47 persen, tapi skuat Allegri melepaskan 20 tendangan, dengan enam tendangan akurat.
Salah satunya membuahkan gol kreasi dari Angel di Maria memanfaatkan umpan Filip Kostic di menit 53.
Sementara tim tamu tercatat hanya melepaskan satu tendangan. Kurangnya potensi di sepertiga akhir ini terus menjadi tren yang memprihatinkan bagi Freiburg.
Mereka baru mencetak 14 gol sederhana dalam 11 laga untuk memulai 2023 ini.
Setelah Ritsu Doan menyelesaikan menit ke-89 mengamankan poin maksimal melawan Hoffenheim pada akhir pekan, tim Christian Streich masih duduk di urutan kelima Bundesliga, dan siap mengantongi tiket ke Eropa lagi musim depan.
Streich telah menjabat sebagai pelatih di sana selama 11 tahun. Baru-baru ini dia memperpanjang kontraknya lagi. Ini menunjukkan pengetahuan yang sangat mendalam terhadap timnya.
Die Breisgauer tidak pernah kalah di leg kedua babak knockout UEFA - menang dan imbang dua kali -.
Mereka harus memperpanjang rekor itu di Europa-Park Stadion jika ingin mengubah musim yang bagus menjadi terobosan dengan menumbangkan Nyonya Tua dan mencapai perempat final.
Winger Juventus, Angel di Maria, akan kembali menjadi ancaman utama. Dan Streich tak menampik kekaguman terhadap winger veteran Argentina tersebut.
Meski baru tampil di Liga Europa untuk pertama kalinya musim ini pada pertengahan Februari, hanya dua pemain yang mencetak lebih banyak gol di edisi 2022-23 daripada Di Maria.
Winger 35 tahun ini menindaklanjuti hat-trick melawan Nantes di babak playoff, dengan gol semata wayang ke gawang Freiburg pekan lalu.
Bukan tak mungkin, Di Maria juga yang akan kembali jadi pembeda di laga ini.
Dengan hilangnya harapan untuk menjuarai Serie A, maka trofi Liga Europa menjadi incaran yang pantas untuk peraih trofi Piala Dunia 2022 ini.
Di Maria bakal bertandem dengan Dusan Vlahovic di lini depan dalam formasi 3-5-1-1. Partnernya, Vlahovic, di sisi lain
sedang mengalami paceklik gol dalam enam pertandingan akhir-akhir ini, rekor terburuknya sejak bergabung dengan klub Januari lalu.
Jelas, striker Serbia ini membutuhkan suntikan kepercayaan diri. Terlebih, dia juga gagal mengeksekusi penalti dalam laga terakhir lalu.
Namun, dengan absennya Federico Chiesa, dan Arkadiusz Milik karena cedera dan kehadiran Moise Kean yang penuh teka-teki, striker Serbia itu masih akan menjadi starter di lini depan. (Tribunnews/den)
Freiburg 4-2-3-1
Flekken; Kubler, Gulde, Ginter, Gunter; Eggestein, Hofler; Doan, Gregoritsch, Grifo; Holer
Juventus 3-5-1-1
Szczesny; Danilo, Bremer, Sandro; Cuadrado, Fagioli, Locatelli, Rabiot, Kostic; Di Maria; Vlahovic