Kata PSSI Soal Ramai Isu Stadion Utama GBK Dicoret dari Venue Piala Dunia U-20 2023
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar isu mengenai dicoretnya Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta dicoret dari venue Piala Dunia U-20 Indonesia 2023.
Hal tersebut menyusul kondisi yang memperlihatkan kondisi rumput SUGBK yang rusak usai dipakai konser oleh girlband asal Korea Selatan, BLACKPINK, 11-12 Maret lalu.
Merespons hal tersebut, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) meminta publik tak perlu khawatir.
Baca juga: Rumput Stadion GBK Menguning Setelah Dipergunakan Konser Blackpink, Perawatan Langsung Dikebut
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, menegaskan bahwa Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) telah menjamin venue tersebut bisa kembali ke kondisi optimal sebelum FIFA melakukan audit final.
"Belum tahu, pada saat ketua umum mengecek langsung, sudah mendapat jaminan dari direksi GBK," kata pria kelahiran Gorontalo itu.
"Bahwa saat FIFA datang ke Indonesia untuk memeriksa. Dipastikan stadion sudah kembali normal," sambung Amali.
FIFA dijadwalkan mengaudit keenam venue Piala Dunia U-20 Indonesia pada 21-27 Maret mendatang.
Pada pekan lalu, PSSI bersama pemangku kepentingan terkait pun telah meninjau seluruh venue Piala Dunia U-20 Indonesia, termasuk SUGBK yang ditinjau paling terakhir.
*PSSI Tak Invtervensi Audit FIFA
Sebagai perpanjangtanganan dari induk sepakbola dunia, dalam hal ini PSSI optimistis seluruh venue yang diaudit oleh FIFA bisa lolos dan digunakan dalam ajang sepakbola kelompok usia paling bergengsi di dunia itu.
Sepereti diketahui, FIFA akan mulai meninjau atau melakukan pengecekan ulang terhadapa enam venue Piala Dunia U-20 2023 pada 21 hingga 27 Maret 2023.
Enam venue yang dimaksud tersebut terdiri dari, Stadion Utama Gelora Bung Karno (DKI Jakarta), Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).
"Pak Ketum (Ketua Umum PSSI Erick Thohir-red) berharap enam-enamnya bisa dipakai," ujar Zainudin Amali.
Amali pun mengatakan bahwa dalam hal ini PSSI atau pemerintah Indonesia tidak bisa mengintervensi keputusan audit dari FIFA.
Pasalnya, dalam hal ini Indonesia hanya sebagai tuan rumah, dan segala standar yang diterapkan tentu akan mengikuti batas-batas dari FIFA.
"Tapi kalau FIFA menentukan ada stadion yang tidak mungkin digunakan tentu kami tidak bisa memaksakan," kata Amali.
"Piala Dunia ini adalah hak dan propertinya FIFA, kita hanya ketempatan jadi tuan rumah," sambungnya. Jadi semua ketentuan itu FIFA yang menentukan," sambung mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu.
Untuk diketahui Piala Dunia U-20 sendiri dijadwalkan bergulir pada 20 Mei sampai 11 Juni 2023.
Sebanyak 24 tim dari delapan konfederasi akan bertarung pada ajang sepakbola kelompok usia paling bergengsi di dunia ini.