Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Persikabo harus mengakui kemenangan Arema FC usai dikalahkan dengan skor 3-1 di Stadion PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (19/3/2023).
Pelatih Persikabo, Aidil Sharin Sahak membeberkan alasan timnya kalah dari Arema FC, yakni mulai dari kondisi cuaca hingga keputusan wasit yang menunjuk titik penalti.
“Babak pertama kami atur laga dengan baik. Kami tahu cuaca juga kami main jam tiga, tak bisa pressing. Kami dapat satu gol,” ujar Aidil selepas laga.
“Babak kedua, game lebih terbuka karena saya tahu Arema akan main menyerang, dan kami bermain dengan baik. Selepas penalti, para pemain saya jadi emosi, tidak bisa kontrol itu. Jadi kami ada penurunan permainan karena emosi pemain sudah meningkat,” sambungnya.
Seperti diketahui, Arema FC dan Persikabo sempat bermain imbang hingga akhirnya wasit menunjuk titik penalti pada menit ke-87 usai Dedik Setiawan dijatuhkan di area kotak penalti.
Saat terjatuh, wasih di dalam yang memimpin pertandingan tak langsung memutuskan penalti. Akan tetapi ia mendapatkan kode dari wasit tambahan yang bertugas di area gawang bahwa itu penalti.
Sontak wasit tengah pun memutuskan pelanggaran tersebut penalti dan memberikan penalti kepada Arema FC.
Rizky Dwi Febrianto yang dipercaya menjadi algojo sukses mencetak gol dan mengubah skor menjadi 2-1. Setelah itu saat pertandingan memasuki menit tambahan, sepakan Gian Zola dari luar kotak penalti menutup pertandingan dengan skor 3-1.
Aidil pun mempertanyakan keputusan wasit. Menurutnya apabila hal itu bukan seharusnya penalti, maka itu tak baik untuk perkembangan sepakbola Indonesia.
“Arema sudah tertinggal satu gol, mereka main menyerang. Kami akui ada tekanan di situ, apalagi kami tak bisa dapat gol kedua,” kata Aidil.