TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Fulham, Marco Silva geram usai timnya diganjar tiga kartu merah saat pertandingan Piala FA melawan Manchester United, Senin (20/3/2023) dini hari WIB.
Bermain dengan 9 pemain, Fulham langsung digilas Manchester United dengan skor 1-3.
Sejatinya, armada Marco Silva itu unggul lebih awal pada menit ke-50 melalui gol Aleksandar Mitrovic.
Namun, kemenangan di depan mata itu pun sirna setelah Fulham mendapat mala petaka pada menit ke-70.
Bencana Fulham diawali saat Willian yang menghalangi tembakan Jadon Sancho di depan gawang.
Baca juga: Sorotan Kemenangan Manchester United Piala FA: Satu Tendangan Jadon Sancho Berbuah 3 Kartu Merah
Setelah di cek melalui Video Assistant Referee (VAR), bola tembakan Sancho tersebut mengenai tangan Willian.
Dan wasit Chris Kavanagh langsung memberikan tendangan penalti kepada Manchester United.
Tak terima dengan keputusan tersebut, pelatih Fulham, Marco Silova pun langsung memprotes dengan keras.
Akibatnya, Marco Silva langsung diberi hadiah kartu merah bersamaan dengan Willian yang dianggap dengan sengaja memblok tendangan Sancho dengan tangan.
Kemudian, Aleksandar Mitrovic yang emosi atas keputusan tersebut juga turut memprotes hingga mendorong wasit.
Akibat protes yang berlebihan tersebut, Mitrovic juga langsung mendapat kartu merah dari wasit.
Bermain menghadapi 9 pemain, Manchester United seolah tak menyia-nyiakan kesempatan.
Tim besutan setan merah itu langsung come back dengan dua gol Bruno Fernandes (75') & (90+6') serta gol debut Marcel Sabitzer (77').
Setelah pertandingan, pelatih Fulham, Marco Silva seolah tak bisa membendung kekecewaannya.
Bahkan pelatih asal Portugal itu tak terima dengan keputusan wasit yang diaanggap tidak adil tersebut.
"Sayang sekali wasit tidak menunjukkan VAR untuk momen-momen pada babak pertama. Kami seharusnya dapat penalti di babak pertama," ujar Marco Silva yang dikutip dari Mirror.
Silva menilai ada dua momen yang luput dari pengawasan wasit dan VAR pada babak pertama.
Bahkan ia mengatakan, Fulham berpotensi mendapat dua kali penalti, namun wasit dan VAR diam begitu saja.
"Sulit untuk mendapat keadilan di Old Trafford, VAR juga merasakan tekanan," tegas Silva.
"Bagi kami sulit untuk memahami mengapa mereka tidak melakukan hal yang sama (pada dua momen babak pertama)."
"Hingga momen penalti dan kartu merah, kami jelas merupakan tim terbaik di lapangan Old Trafford."
"Kami adalah tim terbaik di lapangan, itu jelas! Bagi saya itu adalah keputusan yang bisa diambil oleh VAR."
Lebih lanjut, Marco Silva juga mengaku kecewa dan mengkritik keras kepemimpinan wasit Chris Kavanagh.
"Sulit bagi kami untuk memahaminya," ungkapnya.
"Kavanagh berada dalam laga yang kami mainkan di West Ham, di mana kami kalah dengan dua kali handball yang jelas, kami menerima permintaan maaf karena kesalahan itu."
"Pertandingan terakhir di Leeds di Piala FA juga dia yang bertugas."
"Lalu, untuk pertandingan perempat final, lagi-lagi Kavanagh, sulit untuk dipahami," pungkas Marco Silva.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)