Penjualan Manchester United Bisa Pecahkan Dua Rekor Fantastis, Siapa Punya Duit Rp Rp 93,3 Triliun?
TRIBUNNEWS.COM - Dua rekor fantastis dalam sejarah olahraga bisa terukir dari rencana penjualan klub raksasa Liga Inggris, Manchester United.
Diketahui, Manchester United akan dijual oleh pemiliknya, Keluarga Glazer.
Keputusan tersebut membuat 2 orang bergelimang harta siap membeli Manchester United dari Keluarga Glazer.
Kedua orang yang bersaing untuk mendapatkan Setan Merah adalah Sir Jim Ratcliffe dan Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani.
Mereka berdua harus merogoh kocek dalam-dalam agar bisa membeli Man United dari tangan Keluarga Glazer.
Hal itu tak bisa dilepaskan dari harga yang dipaotk oleh Keluarga Glazer.
Dilansir dari Daily Express, Keluarga Glazer dilaporkan siap menjual Man United dengan nilai sebesar 5 miliar pounds atau Rp 93,3 triliun.
Sebuah angka penjualan yang bisa memecahkan 2 rekor penjualan paling mahal di dunia olahraga.
Sebelumnya, sudah ada Chelsea dan Klub NFL (National Football League), Denver Broncos, dengan rekor penjualan paling mahal.
Chelsea dibeli oleh Todd Boehly dengan mahar sebesar 4,5 miliar pounds atau setara Rp84 triliun pada tahun 2022.
Menurut laporan The New York Times, angka sebesar itu menjadi pengambilalihan termahal dalam sejarah olahraga.
Sementara Broncos, dibeli oleh Keluarga Walton-Penner yang dipimpin oleh Rob Walton, dengan biaya sebesar 3,8 miliar pounds atau setara Rp71 triliun pada tahun 2022.
Baca juga: Bursa Transfer Man United, Osimhen Dibanderol Rp 2,8 T, Erik ten Hag Minta Eks-Liverpool Membelot
Makin Tidak Masuk Akal
Orang terkaya kedua di Inggris, Sir Jim Ratcliffe, menyemprot Keluarga Glazer karena harga jual Manchester United makin tidak masuk akal.
Proses penjualan Manchester United mulai memasuki babak baru.
Baru-baru ini, dua calon pemilik baru Manchester united, yakni pengusaha asal Inggris, Sir Jim Ratcliffe, dan investor asal Qatar, Jassim bin Hamad Al Thani, mulai mempresentasikan proposal mereka.
Sejauh ini, memang hanya dua calon pembeli yang kabarnya benar-benar berminat untuk mengambil alih Manchester United.
Untuk Ratcliffe, namanya memang sudah sejak lama dikaitkan sebagai calon pemilik baru Setan Merah.
Sejak Agustus 2022, pemilik perusahaan kimia Ineos tersebut sudah menyampaikan minatnya untuk membeli Manchester United.
Nama Ratcliffe dikaitkan dengan Manchester United memang bukan tanpa alasan.
Ratcliffe sendiri sebenarnya merupakan seorang warga asli Manchester yang lahir di Failsworth.
Pria yang merupakan orang terkaya kedua di Inggris itu tumbuh besar sebagai seorang penggemar Manchester United.
Kemudian, setelah pemilik Manchester United, Keluarga Glazer, merilis pernyataan resmi soal penjualan klub, Ratcliffe memulai langkah pembeliannya.
Juru bicara Ineos menyampaikan bahwa Ratcliffe secara resmi telah mengikutsertakan diri dalam proses pembelian Manchester United.
Namun, baru-baru ini, upaya pengambilalihan yang diupayakan Ratcliffe sepertinya mulai mendapat hambatan.
Hal itu seiring dengan kegigihan Keluarga Glazer untuk tidak melepas Manchester United dengan harga di bawah 6 miliar poundsterling atau setara dengan Rp 112,2 triliun.
Harga tersebut jelas sangat mahal untuk ukuran sebuah klub sepak bola.
Bahkan, apabila penjualan dengan harga tersebut benar-benar terwujud, Manchester United akan menjadi klub yang dijual dengan harga termahal sepanjang sejarah sepak bola.
Kebijakan licik Keluarga Glazer itu pun langsung disemprot oleh Ratcliffe.
Dilansir BolaSport.com dari Metro.co.uk, pria berusia 70 tahun tersebut menyebut harga yang ditetapkan Keluarga Glazer adalah sesuatu yang bodoh.
"Bagaimana Anda menentukan harga sebuah lukisan? Bagaimana cara menentukan harga rumah? Ini tidak terkait dengan berapa biaya untuk membangun atau berapa biaya untuk mengecat," ucap Ratcliffe.
"Apa yang tidak ingin Anda lakukan adalah membayar harga yang bodoh untuk sesuatu karena kemudian Anda menyesalinya," lanjut Ratcliffe.
Ratcliffe pun mengaku dirinya tidak akan memenuhi permintaan dari Keluarga Glazer tersebut.
Hal itu dikarenakan ia tidak hendak menjadikan Manchester United sebagai aset, tetapi sebagai tim yang ingin dibangun kembali. (BolaSport)