News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia U20

Indonesia Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Media Vietnam: Tamparan Menyakitkan Buat ASEAN

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Piala Dunia U20 2023 batal digelar di Indonesia. FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia karena situasi politik yang terjadi di tanah air terkait penolakan terhadap kehadiran Timnas Israel.

Indonesia Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Media Vietnam: Tamparan Menyakitkan Buat ASEAN

TRIBUNNEWS.COM -Polemik penolakan terhadap Timnas Israel yang berujung pada batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 mendapat sorotan dari Media Vietnam.

Mereka mengecam sikap Indonesia yang menolak kehadiran timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 2023 sehingga berimbas pada pembatalan status tuan rumah.

Sebelum pengumuman yang mencabut status ruan rumah Indonesia, FIFA telah membatalkan drawing yang seharusnya digelar di Bali pada 31 Maret 2023 akibat penolakan terhadap timnas Israel.

Baca juga: Tiga Negara Siap Jadi Tuan Rumah Pengganti Piala Dunia U-20: Israel Tetap Main, Indonesia Nonton Aja

Baca juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Skenario Tukar Guling dengan Peru Terjadi?

Soal itu, media Vietnam menilai hal ini sebagai tamparan bagi sepak bola Asia Tenggara.

Media Vietnam, Soha.vn, menyindir Indonesia dengan mengatakan sepakbola Indonesia terseok-seok setelah keputusan FIFA.

"FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 2023, sepakbola Indonesia terpuruk," tulis Soha dalam judul artikal yang mereka buat sebelum pengumuman pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Mereka juga menyinggung soal hubungan baik FIFA dengan AFC selaku konfederasi yang menaungi negara-negara Asia.

"Secara historis, FIFA dan AFC jarang membatalkan acara drawing seperti ini. Langkah ini membuat tuan rumah Indonesia sangat khawatir," tutup Soha.

Baca juga: Diplomasi PSSI Potensial Mentok, FIFA Ngotot: Indonesia di Ujung Sanksi Berat Sepakbola

Perwakilan FIFA melakukan road show menginspeksi stadion-stadion calon venue Piala Dunia U20 2023 di Indonesia di antara Stadion Manahan, Solo, Jawa tengah dan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur. (HandOut/dok. LOC)

Mereka juga mempertanyakan apakah Indonesia masih berhak menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 atau tidak.

Media Vietnam lainnya, TheThao247.vn, juga mengkritik Indonesia dengan mengatakan Asia Tenggara mendapat tamparan menyakitkan dari pembatalan drawing.

Mereka juga menyebut banyak negara yang ingin menggantikan Indonesia sebagai tuan rumah, termasuk Peru yang disebut-sebut sebagai pilihan FIFA.

Media Vietnam tampak tidak senang pada Indonesia yang dianggap merusak reputasi sepakbola Asia Tenggara.

"Penetapan Negara Pengganti Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U20, Asia Tenggara Mendapat Tamparan Menyakitkan," begitu bunti tulisan TheThao247.vn.

THETHAO247
Berita media Vietnam yang menyoroti pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023.

Mereka juga menyoroti hilangnya wakil Asia Tenggara jika Indonesia batal menjadi tuan rumah.

"Jika ini menjadi kenyataan, Asia Tenggara tidak lagi memiliki perwakilan untuk berpartisipasi dalam putaran final Piala Dunia U20 2023," tulis TheThao247.vn lagi.

Exco PSSI: Indonesia Harus Siap Dikucilkan

Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga menjelaskan beratnya situasi yang dihadapi Indonesia terkait peluang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. (Dok. PSSI)

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga sebelumnya mengabarkan beratnya situasi yang dihadapi Indonesia.

Dia memiliki kekhawatiran tak hanya batal menjadi tuan rumah, Indonesia bakal kena sanksi berat sepakbola.

Timnas Indonesia bisa terkucil dari dunia sepakbola internasional karena dianggap tidak bisa melaksanakan prinsip dasar yang jadi pegangan FIFA.

“Yang saya khawatirkan kita (PSSI) bakal di-banned. Kita dikucilkan dari dunia. Hal itu jelas amat merugikan sepak bola Indonesia ke depannya,” kata Arya.

Berikut risiko yang harus diterima Indonesia jika mendapat sanksi dari FIFA:

Sanksi Timnas Indonesia

Suporter tidak akan melihat Timnas Indonesia berlaga di ajang resmi FIFA.

Perlu diketahui kejuaran Piala AFF, Piala Asia dan Piala Dunia merupakan agenda FIFA.

Tak hanya itu, ajang FIFA Match Day yang kini sedang berjalan merupakan kalender resmi FIFA.

Dengan dijatuhkan sanksi maka, hak Timnas Indonesia akan dibekukan.

Skuad Timnas di semua level akan terdampak kerugian.

Generasi pemain akan terbuang karena tidak akan mendapat pengalaman turnamen resmi.

Rangking FIFA Melorot

Naik turunnya rangking FIFA berpengaruh melalui pertandingan resmi Timnas Indonesia.

Jika hak Timnas Indonesia dibekukan dalam gelaran resmi maka tidak akan tambah poin.

Disatu sisi, para kompetitor Timnas Indonesia akan mudah menyalip karena dapat memainkan pertandingan resmi.

Kini Timnas Indonesia berada di posisi 151 FIFA.

Rangking tersebut berhasil diperbaiki setelah terkena sanksi 2015 silam.

Timnas Indonesia pernah memiliki rangking terburuk selama satu tahun.

Bertengger di posisi 179, Garuda melorot 20 anak tangga dari tahun sebelumnya.

Kini jika perjuang Timnas Indonesia selepas dari sanksi FIFA nampak sia-sia jika terjerumus kembali.

Liga Nasional Tidak Diakui

Sanksi FIFA dapat berimbas pada kompetisi nasional.

Perlu diakui Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 merupakan kompetisi resmi yang diakui oleh FIFA.

Jika PSSI terkena sanksi, maka ketiga kompetisi di atas tidak lagi diakui.

Klub yang khususnya menjuarai Liga 1 tidak memiliki kesempatan untuk tampil di ajang turnamen antar klub level Asia.

Seperti yang diketahui juara Liga 1 akan mendapatkan satu tempat menuju AFC Cup. (*/SuperBall/Tribunnews)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini