News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia U20

FIFA Tetap Jaga Nama Baik Indonesia Pasca-Pencabutan Status Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Presiden Induk Asosiasi Sepakbola Dunia (FIFA) Gianni Infantino saat bertemu di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/10/2022).?Pertemuan tersebut membahas persepakbolaan di Indonesia dan sepakat melakukan transformasi sepak bola di Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan Malang. Belakangan, FIFA memutuskan mencabut status Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023.

FIFA Tetap Jaga Nama Baik Indonesia Pasca-Pencabutan Status Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

TRIBUNNEWS.COM - Federasi Sepakbola Internasional, FIFA tetap menjaga baik Indonesia setelah mencabut hak sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Hal itu dapat dilihat dari penjelasan resmi FIFA saat mengumumkan pencabutan status Indonesia selaku tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Rabu (29/3/2023) malam WIB.

FIFA menjelaskan keputusan tersebut diambil setelah Presiden Gianni Infantino bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Baca juga: Pemain Timnas Indonesia U-20 Ramai-Ramai Terima Kasih ke Ganjar Pranowo, Si Gubernur Juga Kecewa

"Menyusul pertemuan hari ini (kemarin) antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023," tulis pernyataan resmi FIFA.

 

Dalam penjelasannya, FIFA tidak mencantumkan alasan mencoret Indonesia sebagai tuan rumah secara gamblang.

Mereka hanya menuliskan "karena keadaan saat ini," yang merujuk kepada alasan pencoretan tersebut.

Dari pernyataan tersebut, secara tidak langsung FIFA bisa dibilang telah menjaga nama baik Indonesia di mata dunia.

Sebab jika melihat keadaan yang terjadi di Indonesia saat ini, isu soal pencoretan status sebagai tuan rumah Piala Dunia ramai diperbincangkan.

Seperti diketahui, isu Piala Dunia U-20 2023 batal digelar di Indonesia muncul tak lama setelah kisruh politik yang menolak timnas U-20 Israel tampil di Indonesia.

Baca juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Skenario Tukar Guling dengan Peru Terjadi?

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Qatar pada Rabu (5/10/2022). (Istimewa)

Semua bermula dari surat resmi yang dilayangkan Gubernur Bali, I Wayan Koster kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Dalam suratnya, I Wayan Koster menolak timnas U-20 Israel bermain di Bali yang diketahui menjadi salah satu venue sekaligus tempat drawing Piala Dunia U-20 2023.

Tak lama setelah itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun mengungkapkan penolakan terhadap timnas u-20 Isreael juga.

Kemudian diikuti oleh beberapa partai politik dan ormas-ormas yang mengemukakan hal yang serupa.

Isu itu kemungkinan terdengar oleh FIFA, sehingga mereka membatalkan drawing di Bali yang rencana awalnya digelar pada besok Jumat, 31 Maret 2023.

Singkat cerita, setelah itu isu pembatalan Piala Dunia U-20 menjadi lebih besar hingga Presiden Jokowi pun turun tangan.

Presiden mengutus Erick Thohir selaku perwakilan PSSI untuk bertemu dengan Presiden FIFA.

Hingga akhirnya, FIFA mengeluarkan keputusan resmi mencoret Indonesia selaku tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada kemarin malam.

Lebih lanjut, FIFA menegaskan bahwa turnamen akan berjalan sesuai jadwal hanya saja berubah tempat.

Baca juga: Indonesia Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Hokky Caraka Curhat Sudah Mati-matian Latihan

Logo FIFA dan bayangan (nbcnews.com)

FIFA mengatakan akan segera mengumumkan venue baru Piala Dunia U-20 2023.

Mereka juga menegaskan Indonesia berpotensi terkena sanksi yang akan diputuskan pada tahap selanjutnya.

"Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah," tulis laporan resmi FIFA.

"Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya," tulisnya.

Adapun FIFA tidak hanya menjaga nama baik Indonesia.

FIFA juga akan tetap membantu Indonesia dalam proses pemulihan dan pengembangan pascatragedi Kanjuruhan Oktober 2022.

"FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan tersebut, tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepakbola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022."

"Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Presiden Thohir."

"Pertemuan baru antara Presiden FIFA dan Presiden PSSI untuk pembahasan lebih lanjut akan dijadwalkan dalam waktu dekat," tutup laporan resmi FIFA. (Reno Kusdaroji/BolaSport) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini