News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia U20

Gugat Class Action, Akmal Marhali Minta yang Buat Gaduh Sampai Piala Dunia U-20 Batal Tanggung Jawab

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali saat menghadiri kegiatan Diskusi Suara Suporter 'Piala Dunia U-20 Harga Mati di Pulau Dua Senayan, Jakarta. Tribunnews/Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali meminta orang-orang yang membuat gaduh sampai membuat Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia harus bertanggung jawab.

“Mereka yang buat gaduh dan buat batal kita jadi tuan rumah Piala Dunia jangan lari dari tanggung jawab".

"Mereka harus bertanggung jawab secara moral menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pemain muda kita yang kehilangan mimpinya untuk tampil di Piala Dunia," ucap Akmal.

"Meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia karena kehilangan kesempatan mencetak sejarah untuk menjadi saksi hidup bahwa kita pernah jadi tuan rumah piala dunia,” kata sambungnya.

Anggota Tim Independen Gabungan Pencari Fakta (TGIPF) ini juga meminta kepala daerah meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa kita sebagai bangsa yang gagal menjalankan amanat besar dan gagal memegang teguh komitmen yang diberikan.

Tak hanya itu, Akmal menegaskan bahwa mereka yang membuat gaduh hingga akhirnya Piala Dunia U-20 batal juga bisa digugat class action, gugatan yang diajukan oleh pihak yang dirugikan dalam jumlah banyak dan punya kepentingan bersama.

“Mereka yang bikin gaduh dan buat kita gagal di Piala Dunia juga bisa dituntut secara pidana lewat class action karena mereka sudah membuat kita rugi secara materil maupun immateril,

sudah membuat bangsa dipermalukan di mata dunia karena kepentingan ego sektoral, kepentingan politik sungguh ini kejadian yang sangat menyakitkan buat bangsa Indonesia," tutur Akmal.

Akmal menambahkan kejadian pencabutan status tuan rumah oleh FIFA ini sangat memprihatinkan di mana kepentingan politik mengorbankan kepentingan masyarakat banyak. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini