"Saya siap kembali bertemu FIFA," urainya.
Erick mengungkap berbagai kemungkinan sanksi yang dijatuhkan otoritas pimpinan Gianni Infantino itu.
Sanksi yang tergolong ringan meliputi hukuman administratif atau denda akibat kegagalan memenuhi komitmen menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Sanksi terberat yaitu hukuman pembekuan, yang pernah dialami Indonesia akibat intervensi pemerintah pada 2015.
Andai hukam terberat itu dijatuhkan, sepakbola Indonesia bakal mengulangi masa kelam dikucilkan dari pergaulan internasional.
Adapun timnas Indonesia U-20 dipastikan tak mendapatkan ajang terbesar yang seharusnya mereka dapatkan pada Mei-Juni mendatang.
Timnas Indonesia U-20 telah menjalani persiapan berbulan-bulan di luar negeri sejak dua tahun terakhir, tetapi mimpi mereka tercerabut akibat huru-hara di negeri sendiri. (Najmul Ula/BolaNas)