Selain itu, Erick Thohir juga menjawab beberapa tafsiran penyebab utama FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah.
Menurut Menteri BUMN tersebut, FIFA kemungkinan merasa ada intervensi dalam gelaran Piala Dunia U20 di Indonesia.
Erick menyinggung tentang keberatan-keberatan yang muncul setelah ada jaminan keamanan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
"FIFA ini kan otoritas tertinggi sepak bola dunia. Tentu dengan keberatan-keberatan yang sudah disampaikan itu, tentu FIFA melihat ini sebuah kalau dibilang intervensi," terang Erick Thohir dikutip dari Breaking news Kompas TV.
Erick Thohir menyinggung kembali tentang jaminan keamanan yang tertera dalam kontrak Indonesia dan wilayah yang akan digelar Piala Dunia U20.
Setelah jaminan tersebut ditanda tangani, justru muncul keberatan yang muncul.
"Kalau banyak sekali FIFA menghukum kalau ada intervensi goverment. Tetapi di sini, bentuknya juga intervensi. Di dalam host contract sebagai negara dan host city contract di tanda tangan, itu kita menjamin keamanan salah satunya. Tentu ini yang mungkin menjadi pertimbangan FIFA juga," lanjutnya.
Lebih lanjut, Erick Thohir menegaskan jika kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah bukanlah karena fasilitas yang belum siap.
Ia menilai semua stadion calon panggung Piala Dunia U20 sebenarnya sudah lolos kualifikasi FIFA.
"Kalau kita lihat fasilitas, saya rasa FIFA sudah berbicara lapangan yang sebelumnya belum siap, terima kasih pemerintah pusat benar-benar mempersiapkan lapangan itu sehingga bisa qualified, lolos semua lapangan."
"Pertimbangan ini yang menjadi hal (keputusan) FIFA," pungkas Erick Thohir.
(Tribunnews.com/Giri, Siti N)