TRIBUNNEWS.COM- Thomas Tuchel berhasil melewati ujian pertama dengan gemilang.
Debut Thomas Tuchel bersama Bayern Muenchen berakhir gemilang dengan melindas rival terberat, Borussia Dortmund 4-2 Allianz Arena, kemarin.
Kemenangan di debut Thomas Tuchel itu mengantarkan Die Rotten kembali ke puncak klasemen sementara Bundesliga dengan hanya terpaut dua poin dari pesaingnya.
Lebih dari sekadar kemenangan, dan kembali ke puncak, racikan Tuchel terlihat menjanjikan.
Dia meneruskan warisan Julian Nagelsmann dengan formasi 4-2-3-1, tapi Bayern terlihat lebih tajam di lini depan, dan lebih kuat di lini belakang.
Sebagai perbandingan, dalam derby der klassiker di era Nagelsmann sebelumnya di Signal Iduna Park, Oktober 2022 Bayern ditahan imbang Dortmund 2-2.
Kemarin, tanpa ampun mereka langsung memimpin dengan tiga gol dalam 23 menit pertama.
Tuan rumah diuntungkan dengan gol bunuh diri Gregor Kobel, sebelum Thomas Mueller mengemas brace.
Usai turun minum, Bayern menciptakan gol keempatnya dari Kingsley Coman.
Perlawanan Dortmund baru ditunjukkan pada 20 menit terakhir dengan melahirkan dua gol balasan melalui Emre Can lewat titik penalti, dan Donyell Malen.
Usai laga, Tuchel mengakui dirinya sebenarnya mengambil risiko besar dengan mengambil posisi pelatih di Bayern.
Dia menyebut hal itu sebagai lompatan terlalu cepat, setelah pemecatannya di Chelsea pada September 2022 lalu.
Pasalnya, beberapa pekan pertama pada periode Tuchel di Bayern adalah fase paling krusial musim.
Mereka bertarung seru kontra Dortmund di Bundesliga, dilanjut ditantang Freiburd di ajang DFB Pokal, serta melawan Manchester City pada perempatfinal Liga Champions.