TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan berharap kartu kuning kedua yang berbuah kartu merah kepada Romelu Lukaku dicabut.
Romelu Lukaku memperoleh kartu merah usai mencetak gol penyama kedudukan ketika melawan Juventus di semifinal leg pertama Coppa Italia, Rabu (5/4/2023).
Mantan penyerang Manchester United itu mendapatkan kartu merah sebab dianggap melakukan selebrasi yang memprovokasi para suporter Juventus.
Namun Inter Milan merasa ada kesalahpahaman soal selebrasi yang dilakukan oleh pemainnya itu.
Setelah sukses mengeksekusi penalti pada menit ke-95, Lukaku mengangkat jarinya ke bibir, yang terlihat sebagai gestur untuk membungkam pendukung Bianconeri.
Namun, ini bukan pertama kalinya Lukaku melakukan selebrasi seperti itu.
Baca juga: Hal Meresahkan di Balik Kartu Merah Romelu Lukaku saat Inter Milan Tandang ke Markas Juventus
Bahkan, ia juga melakukan gerakan yang sama setelah mencetak gol pertamanya melawan Swedia untuk Belgia saat jeda internasional baru-baru ini.
Tetapi Davide Massa, wasit pada laga itu, menganggap perayaan itu sebagai provokasi terhadap pendukung Juventus dan kemudian memutuskan untuk memberikan kartu kuning kedua kepada Lukaku dalam pertandingan tersebut.
Kartu kuning kedua itu kemudian mendapatkan komentar dari pelatih Nerazzurri, Simone Inzaghi.
Di mana Simone Inzaghi berharap kartu kuning kedua Lukaku dicabut karena ada kesalahpahaman wasit atas selebrasi itu.
"Romelu disalahpahami. Dia selalu bergembira seperti ini, semoga kartu kuning bisa diambil darinya," ucap Simone Inzahgi.
Inzaghi juga menyinggung insiden serupa pada Oktober 2022, di mana mantan penyerang Liga Inggris, Ademola Lookman, mendapat peringatan karena perayaannya yang disalahpahami saat skor 2-2 antara Atalanta dan Udinese.
Namun demikian, kartu kuning Lookman pada kesempatan itu tidak dicabut.
Oleh karena itu kemungkinan Inter tetap tampil tanpa Lukaku untuk leg kedua semifinal di San Siro pada akhir April nanti.
Juventus Layak Meminta Maaf
Ketika laga itu bergulir, Lukaku diduga menjadi sasaran rasisme dari para pendukung Bianconeri.
Hal tersebut dipicu dari pelanggaran Lukaku kepada pemain Juve, Federico Gatti.
Setelah pelanggaran keras itu, Lukaku mendapat ejekan dari penggemar garis keras Bianconeri di sepanjang sisa laga.
Oleh sebab itu, Roc Nation berpikir justru tim tuan rumah harus meminta maaf kepada pemain berusia 29 tahun itu.
"Pernyataan rasis malam ini yang dibuat terhadap Romelu Lukaku oleh penggemar Juventus di Turin sangat tercela dan tidak dapat diterima," kata mereka dilansir Daily Star.
"Romelu mencetak gol penalti di akhir pertandingan. Sebelum, selama, dan setelah penalti, dia menjadi sasaran pelecehan rasis yang penuh permusuhan dan menjijikkan."
"Romelu merayakan dengan cara yang sama seperti dia merayakan gol sebelumnya. Tanggapan wasit adalah menghadiahkan kartu kuning ke Romelu.
"Romelu pantas mendapatkan permintaan maaf dari Juventus, dan saya berharap Liga Italia segera mengutuk perilaku kelompok suporter Juventus ini."
"Otoritas Italia harus menggunakan kesempatan ini untuk mengatasi rasisme daripada menghukum korban pelecehan."
"Saya yakin dunia sepak bola memiliki sentimen yang sama," jelasnya.
(Tribunnews.com/Deni)