TRIBUNNEWS.COM- Bintang sepak bola Chelsea asal Prancis, NGolo Kante tetap bisa tampil prima seperti biasa, meski dia berpuasa Ramadan.
NGolo Kante bersama Wesley Fofana, dan Kalidou Koulibaly adalah pemain The Blues yang melaksanakan puasa Ramadan saat laga Chelsea melawan Liverpool.
Saat waktu berbuka tiba, sesaat sebelum jam delapan malam waktu setempat, laga dihentikan sejenak. Dan NGolo Kante, Wesley Fofana, Kalidou Koulibalyberbuka dengan seteguk air, dan perasan sekantong gel energi.
Tambahan energi yang membuat Kante semakin energik. Umpan terobosannya jadi santapan empuk Kai Havertz yang kemudian mencetak gol. Sayang, gol kembali dianulir oleh VAR karena handball.
Chelsea kontra Liverpool adalah pertandingan sepak bola Inggris yang paling banyak dimainkan di abad ke-21.
Kedua belah pihak telah bertemu 71 kali dalam 23 tahun terakhir - persaingan yang diisi dengan pertarungan Piala Eropa, dan final piala domestik.
Namun, duel si Biru kontra si Merah dalam laga tunda pekan ke-8 Liga Primer di Stamford Bridge (5/4) kemarin, benar-benar terasa seperti pertemuan tim peringkat delapan kontra peringkat sebelas.
Dan memang seperti itulah posisi kedua tim sekarang di klasemen Liga Primer.
Terlalu banyak kesalahan elementer dilakukan para pemain kedua kubu.
Karena itulah, kelas N'Golo Kante, yang melakukan start pertamanya sejak Agustus lalu, jadi benar-benar terlihat bersinar terang.
Kante, yang baru tampil untuk keempat kalinya musim ini, benar-benar istimewa. Gelandang Prancis berusia 32 tahun ini membawa dimensi berbeda dalam permainan Chelsea. Energinya tak tertandingi.
Kehadirannya tidak bisa dilewatkan. Dampaknya, tidak diragukan lagi.
Dari melacak ke belakang, dan menghentikan tanda-tanda serangan balik Liverpool hingga bergerak maju dan terus-menerus berada di jantung transisi Chelsea.
Kante absen lebih dari 200 hari, dan 34 laga gara-gara cedera hamstring, ditambah masalah kebugaran. Ketika kembali, dia langsung terlihat kuat, dan cemerlang seperti semula.
Satu orang Kante seakan terlalu kuat bagi tiga gelandang Liverpol.
Terlihat misalnya, ketika dengan mudah dia berlari melewati Curtis Jones yang memicu serangan The Blues, dan diakhiri tendangan Reece James yang membobol gawang Liverpool. Sayangnya, gol dianlur karena Enzo Fernandez berada dalam posisi offside.
Hebatnya lagi adalah, Kante bisa prima seperti itu meski sedang berpuasa.
Dia bersama Wesley Fofana, dan Kalidou Koulibaly adalah pemain The Blues yang melaksanakan puasa Ramadan.
Saat waktu berbuka tiba, sesaat sebelum jam delapan malam waktu setempat, laga dihentikan sejenak. Dan ketiganya berbuka dengan seteguk air, dan perasan sekantong gel energi.
Tambahan energi yang membuat Kante semakin energik. Umpan terobosannya jadi santapan empuk Kai Havertz yang kemudian mencetak gol. Sayang, gol kembali dianulir oleh VAR karena handball.
Saat 20 menit tersisa, pelatih sementara Chelsea, Bruno Saltor menarik Kante. Tujuannya jelas, menyimpan tenaga sang gelandang untuk laga krusial kontra Real Madrid di perempatfinal Liga Champions pekan depan.
Jika kondisinya semakin membaik, Chelsea bisa mengandalkan Kante untuk melawan para gelandang Madrid seperti Luka Modric, Toni Kroos dan Eduardo Camavinga nantinya.
Ketika Kante melangkah keluar lapangan, para penonton berteriak-teriak, "Sign-in! Sign-in!". Ya, mereka meminta manajemen The Blues segera mengikat lagi kontrak sang gelandang yang berakhir Juni nanti. (Tribunnews/den)