TRIBUNNEWS.COM - David da Silva dapat pesan penting dari legenda Persib usai dirinya mencetak dua gol ke gawang Persis Solo.
Dua gol tersebut membuat David da Silva mengoleksi 23 gol hingga pekan 32 Liga 1 musim ini.
Capaian itu berhasil melewati legenda Persib, Sutiono Lamso pada musim 1994/1995 di era Liga Indonesia.
Saat itu Sutiono Lamso mengoleksi 21 gol dalam satu musim dan menjadi pencetak gol terbanyak klub Maung Bandung dalam satu musim.
Baca juga: Legenda Persib Bandung Tak Kaget David da Silva Bisa Pecahkan Rekor yang Bertahan 28 Tahun di Maung
Bagi Lamso, capaian David da Silva yang masih bisa bertambah musim ini tidak kaget, dia memiliki kualitas individu yang bagus.
Bukan hanya DDS -sapaan David da Silva- tetapi dari pemain asing yang pernah berseragam Pangeran Biru punya kualitas yang mumpuni.
"Saya ikut senang, tapi tidak kaget karena sejak lama, pemain asing yang bergabung dengan Persib itu selalu punya kualitas individu yang sangat bagus," ucap Lamso dikutip dari laman resmi klub.
"Seperti Cristian Gonzales dan Ezechiel NDouassel," sambunya.
Lamso berharap dengan capaian ini tidak membuat David da Silva merasa cepat puas.
Terlebih dia punya peluang untuk membawa pulang gelar top skor Liga 1 musim ini.
Lamso mengingatkan sebagai seorang mantan pesepak bola, kebanggan seorang pemain itu mampu membawa timnya juara.
"Semoga ini tidak lantas membuat David puas karena menurut saya akan jauh lebih membanggakan jika pemain bisa mencetak rekor pribadi dan membawa tim menjadi juara," ungkapnya.
"Semoga ke depan, David bisa melakukannya," harapnya.
Sekilas Tentang Sutiono Lamso
Kilas balik era 1990-an, Bobotoh mungkin tidak asing dengan nama Sutiono Lamso.
Lamso pernah menjadi panentu kemenangan tim kesayangan mereka, Persib Bandung di final putaran kedua Liga Indonesia (Ligina) I pada tahun 1994/1995 saat melawan Petrokimia di Stadion Senayan, Jakarta.
Kemenangan 1-0 Persib atas Petrokimia kala itu berakhir dengan gelar juara Liga Indonesia (Ligina) I.
Sebelumnya, Dia juga menjadi bagian kejayaan Persib Bandung di kompetisi Perserikatan.
Persib melenggang ke final untuk menghadapi Persebaya.
Sutiono Lamso yang tergabung bersama Djadjang Nurdjaman, Roby Darwis, Dede Iskandar hingga Asep Sumantri berhasil mengalahkan Persebaya engan skor 2-0.
Saat pensiun sebagai pesepak bola, dia juga berandil besar dalam perjalanan Persib Bandung meraih gelar juara Liga Indonesia tahun 2014 yang kala itu dilatih Djadjang Nurdjaman.
Sementara Sutiono Lamso merupakan asisten pelatih Djanur.
(Tribunnews.com/Sina)