TRIBUNNEWS.COM - Proses penjualan Manchester United telah memasuki babak baru.
Dikutip dari Football Insider, keluarga Glazer bisa mengadakan tawaran putaran ketiga untuk Manchester United.
Sementara itu, Sir Jim Ratcliffe dan Sheikh Jassim bin Hamad Al-Thani masih harap-harap cemas menunggu keputusan tersebut.
Baca juga: Erik Ten Hag Siapkan Kejutan di Susunan Pemain Manchester United vs Everton, Rashford Ganti Tandem
Diketahui, Sir Jim Ratcliffe dan Sheikh Jassim telah memberikan tawaran resmi untuk Manchester United pada akhir Maret lalu.
Sayangnya, keluarga Glazer mengatakan bahwa ada peluang bagi mereka untuk menunggu tawaran baru jika valuasi mereka belum terpenuhi oleh para calon pembeli.
Untuk diketahui, pemilik asal Amerika Serikat (AS) tersebut mematok harga sekitar 6 miliar poundsterling (Rp111 triliun).
Lalu, tawaran Sir Jim Ratcliffe dan Sheikh Jassim untuk MU diyakini mendekati angka 5 miliar poundsterling (Rp92 triliun).
Di sisi lain, kedua belah pihak telah menekankan bahwa mereka tidak akan didorong untuk membayar lebih untuk klub.
Tentu saja, sang penjual masih punya alternatif lain apabila harga tak terpenuhi.
Ada kemungkinan bahwa mereka tetap sepenuhnya memiliki Setan Merah.
Atau Joe dan Avram Glazer menggunakan dana dari firma investasi AS untuk membeli saham lain yang dimiliki oleh empat saudara mereka.
Namun belum diketahui kapan keluarga Glazer akan memberikan informasi soal keputusan tersebut.
Tetapi berdasarkan informasi Football Insider, spekulasi yang beredar menyebutkan keputusan akan dibuat dalam tujuh hari ke depan.
Sementara itu, Elliott Management telah dikonfirmasi sebagai grup keuangan yang ingin menyediakan modal untuk kesepakatan pembelian MU.
Lalu, Ares Management juga dikabarkan terlibat.
Pesan Erik ten Hag
Di sisi lain, Erik Ten Hag punya pesan penting untuk calon pembeli Manchester United.
Kepada calon pemilik baru Setan Merah, mantan juru taktik Ajax Amsterdam itu berujar bahwa uang bukanlah segalanya.
Erik ten Hag ingin pemilik MU menggunakan strategi yang benar untuk membangun klub.
"Uang adalah satu hal, tetapi hal lain adalah strategi," kata pria berusia 53 tahun itu dilansir Express.
"Ketika saya berada di Ajax [Amsterdam], kami memiliki anggaran yang lebih kecil dibandingkan dengan banyak klub di Liga Champions dan tetap saja kami jadi juara grup, mencapai semifinal dan hampir ke final."
"Jadi sangat mungkin untuk mengalahkan tim dengan anggaran yang lebih tinggi," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Deni)