TRIBUNNEWS.COM - Klub kaya raya Liga Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) kembali dihujani masalah.
Masalah yang membelit PSG kali ini bersumber dari sang pelatih, Christophe Galtier.
Christophe Galtier dituding rasis dan anti Islam setelah namanya disebut dalam sebuah laporan.
Baca juga: Tanpa Singgung Lionel Messi dan Kylian Mbappe, Legenda PSG Bongkar Sebab Les Parisiens Gagal Total
Nama Galtier muncul dalam email yang dikirm mantan Direktur Nice, Julien Fournier.
Email dari Fournier itu bocor ke publik dan membuat heboh jagad sepak bola Prancis.
Bahkan menurut laporan RMC Sport, pihak keamanan setempat langsung mengambil tindakan untuk melindungi Galtier dan keluarganya.
Pasalnya, pelatih asli Prancis itu mendapat lebih dari 5000 ancaman berupa telepn, pesan singkat dan surat pascalaporan itu bocor ke publik.
Eks juru taktik Nice itu sudah berada di tempat yang aman untuk sekarang.
Sumber Masalah
Lantas apa yang diduga dilakukan oleh Christophe Galtier yang membuat dirinya dituding rasis dan anti Islam?
Menurut EuroFoot, Galtier mengeluhkan kondisi timnya kala itu (Nice) yang terlalu banyak memiliki pemain berkulit hitam.
Tak cuma itu, ia juga protes lantaran banyak pemain muslim di skuadnya.
"Dia, Galtier mengatakan kepada saya untuk menyesuaikan dengan kondisi kota," tulis Julien Fournier dalam email yang bocor tersebut.
"Kita tidak bisa memiliki begitu banyak pemain berkulit hitam dan muslim di tim ini," sambungnya.
Fournier menyebut Galtier tak puas dengan banyaknya pemain muslim, apalagi menjelang Ramadan.
Hal itulah yang membuat pelatih 56 tahun itu tersandung masalah di tengah bergulirnya Liga Prancis.
Tanggapan
Sementara itu pihak PSG memberikan dukungan penuh kepada sang pelatih.
Les Parisiens juga menegaskan posisi mereka yang tetap menentang segala bentuk tindakan rasis.
Baca juga: Akhiri Drama Transfer Pemain Lebih Awal, PSG Punya Cara Pagari Kylian Mbappe
"Klub berkomitmen untuk melawan rasisme dan diskriminasi," bunyi pernyataan klub dikutip dari Get Football News France.
"Kami telah bekerja sama dengan asosiasi berwenang selama bertahun-tahun untuk menyelesaikan masalah terkait."
"Klub tidak terlibat dalam masalah ini dan skandal tersebut bersumber dari sebelum Galtier datang kemari."
"Kami mendukung penuh dia dan tetap berkomitmen menjunjung sikap anti rasisme," tutup pernyataan klub.
(Tribunnews.com/Guruh)