News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Kisah Indah di Manchester United Cuma Pencitraan, Erik Ten Hag Dipandang bak Diktator

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Rochmat Purnomo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Manchester United Erik ten Hag menghadiri konferensi pers menjelang pertandingan play-off Liga Eropa melawan FC Barcelona di stadion Camp Nou pada 15 Februari 2023. Erik Ten Hag dicap kurang elok oleh salah seorang mantan anak asuhnya dahulu di akademi Bayern Munchen.

TRIBUNNEWS.COM - Sosok Erik Ten Hag barangkali sedang dipuja-puja oleh penggemar Manchester United saat ini.

Erik Ten Hag dipandang bisa mengubah suasana tim Manchester United yang tak karuan menjadi lebih terarah.

Situasi tak kondusif yang sempat melanda Manchester United pasca-Piala Dunia juga bisa diatasi oleh Erik Ten Hag.

Manajer Nottingham Forest Steve Cooper (kiri) berjabat tangan dengan pelatih Manchester United Erik ten Hag setelah pertandingan leg kedua semifinal Piala Liga Inggris di Old Trafford pada 1 Februari 2023. Erik Ten Hag dicap kurang elok oleh salah seorang mantan anak asuhnya dahulu di akademi Bayern Munchen. (PAUL ELLIS / AFP)

Baca juga: Manchester United Siap Rusak Suka Cita Argentina Sambut Piala Dunia U20

Ia tak segan menendang keluar pemain sekelas Cristiano Ronaldo di kala membuat ulah.

Ketegasan dan kecerdasan taktik ETH (Erik Ten Hag) membuat Manchester United melangkah lebih mantap.

Setan Merah lebih percaya diri dalam bersaing memperebutkan posisi empat besar.

Tiket lolos otomatis ke Liga Champions menjadi salah satu dambaan terbesar.

Selain itu, MU juga masih memupuk harapan menjadi juara di dua kompetisi lain.

Piala FA dan Liga Eropa menjadi target yang masih realistis hingga kini.

Meski demikian, kisah indah Erik Ten Hag di Old Trafford tak selamanya mulus.

Pelatih asal Belanda itu mendapat cibiran dari salah satu pemain yang pernah diasuhnya.

Adalah Riccardo Basta yang memiliki kenangan buruk tentang ETH.

Basta memandang Ten Hag sebagai diktator dan pembohong besar.

Pasalnya ia mendapatkan janji-janji palsu dari eks pelatih Ajax Amsterdam tersebut.

Pelatih kepala Newcastle United asal Inggris Eddie Howe (kiri) dan manajer Manchester United asal Belanda Erik ten Hag meneriakkan instruksi kepada para pemain dari pinggir lapangan selama pertandingan sepak bola final Piala Liga Inggris antara Manchester United dan Newcastle United di Stadion Wembley, barat laut London pada Februari 26, 2023. (Glyn KIRK / AFP)

Basta dan ETH pernah bekerja sama pada medio 2014 hingga 2017.

Keduanya saat itu berada di akademi Bayern Munchen.

Tentu saja ETH bertindak sebagai pelatih kala itu.

Basta berharap bisa melakukan lompatan karier dengan masuk ke tim utama Bayern Munchen.

Ia sudah mencoba berbicara kepada Erik Ten Hag terkait isu tersebut.

Pada mulanya Ten Hag menjanjikan akan memberikan kesempatan kepada Basta.

Namun hingga waktu yang cukup lama, sang pemain tengah tak mendapatkan peluang tersebut.

Baca juga: Cristiano Ronaldo Ungkap Starting XI Terbaiknya, Eks Rekan di Manchester United Termasuk

"Secara personal saya tidak memiliki hubungan yang baik dengan Erik Ten Hag. Dia seperti diktator. Kami harus mengikuti rencananya," ujar Basta.

"Setelah perpanjangan kontrak, dia berkata akan mengandalkan saya. Saya akan menjadi pemain penting yang menghubungkan tim senior dan akademi."

"Saya pikir itu adalah hal yang bagus, tentu saja. Namun tak ada yang terjadi setelah itu," sambungnya.

Riccardo Basta sendiri kini berusia 28 tahun.

Ia membela tim kasta kelima Liga Jerman, VFB Garching.

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini