TRIBUNNEWS.COM - Sosok Erik Ten Hag barangkali sedang dipuja-puja oleh penggemar Manchester United saat ini.
Erik Ten Hag dipandang bisa mengubah suasana tim Manchester United yang tak karuan menjadi lebih terarah.
Situasi tak kondusif yang sempat melanda Manchester United pasca-Piala Dunia juga bisa diatasi oleh Erik Ten Hag.
Baca juga: Manchester United Siap Rusak Suka Cita Argentina Sambut Piala Dunia U20
Ia tak segan menendang keluar pemain sekelas Cristiano Ronaldo di kala membuat ulah.
Ketegasan dan kecerdasan taktik ETH (Erik Ten Hag) membuat Manchester United melangkah lebih mantap.
Setan Merah lebih percaya diri dalam bersaing memperebutkan posisi empat besar.
Tiket lolos otomatis ke Liga Champions menjadi salah satu dambaan terbesar.
Selain itu, MU juga masih memupuk harapan menjadi juara di dua kompetisi lain.
Piala FA dan Liga Eropa menjadi target yang masih realistis hingga kini.
Meski demikian, kisah indah Erik Ten Hag di Old Trafford tak selamanya mulus.
Pelatih asal Belanda itu mendapat cibiran dari salah satu pemain yang pernah diasuhnya.
Adalah Riccardo Basta yang memiliki kenangan buruk tentang ETH.
Basta memandang Ten Hag sebagai diktator dan pembohong besar.
Pasalnya ia mendapatkan janji-janji palsu dari eks pelatih Ajax Amsterdam tersebut.
Basta dan ETH pernah bekerja sama pada medio 2014 hingga 2017.
Keduanya saat itu berada di akademi Bayern Munchen.
Tentu saja ETH bertindak sebagai pelatih kala itu.
Basta berharap bisa melakukan lompatan karier dengan masuk ke tim utama Bayern Munchen.
Ia sudah mencoba berbicara kepada Erik Ten Hag terkait isu tersebut.
Pada mulanya Ten Hag menjanjikan akan memberikan kesempatan kepada Basta.
Namun hingga waktu yang cukup lama, sang pemain tengah tak mendapatkan peluang tersebut.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Ungkap Starting XI Terbaiknya, Eks Rekan di Manchester United Termasuk
"Secara personal saya tidak memiliki hubungan yang baik dengan Erik Ten Hag. Dia seperti diktator. Kami harus mengikuti rencananya," ujar Basta.
"Setelah perpanjangan kontrak, dia berkata akan mengandalkan saya. Saya akan menjadi pemain penting yang menghubungkan tim senior dan akademi."
"Saya pikir itu adalah hal yang bagus, tentu saja. Namun tak ada yang terjadi setelah itu," sambungnya.
Riccardo Basta sendiri kini berusia 28 tahun.
Ia membela tim kasta kelima Liga Jerman, VFB Garching.
(Tribunnews.com/Guruh)