TRIBUNNEWS.COM - Laju impresif Inter Milan di Eropa nyatanya merembet saat mereka tampil di semifinal Coppa Italia menghadapi Juventus, Kamis (27/4/2023) dengan menang 1-0.
Kemenangan itu disambut suka cita oleh para pemain, tak terkecuali oleh duo bek Nerazzurri Alessandro Bastoni dan Federico Dimarco.
Terkhusus bagi Federico Dimarco, namanya sedang dielu-elukan suporter Inter Milan.
Baca juga: Langkah Memikat Inter Milan Tak Luluhkan sang Legenda, Nerazzurri Perlu Revolusi
Pasalnya ia menjadi penentu kemenangan Inter Milan dengan gol yang dicetak pada menit ke-15.
Namun Dimarco tak mau mengambil pujian tersebut sendirian.
Ia tetap mengedepankan rekan-rekannya dalam pencapaian luar biasa di Coppa Italia kali ini.
Dimarco menyanjung rekan-rekannya yang berjuang keras untuk memastikan Inter keluar sebagai pemenang.
"Kami bermain dengan baik dan berhasil mencapai apa yang kami inginkan dengan kemenangan meyakinkan," jelas Dimarco.
"Kami perlu mempersiapkan diri per pertandingan untuk mencapai sukses."
"Kami berhasil mencapai Liga Champions dan kini berada di final Coppa Italia. Kami harus tetap tampil seperti ini," ujarnya.
Dimarco pun merasa skuad Inter Milan tak memerlukan banyak perombakan musim depan.
Pasalnya para pemain mau dan mampu berjuang bersama untuk mencapai tujuan besar di berbagai kompetisi.
"Ini adalah kelompok pemain yang berisikan para pria yang bersedia berjuang demi jersey ini di setiap laga," ucap Dimarco.
"Kami semua menunjukkan arti besar jersey ini," tuturnya.
Apa yang diutarakan Dimarco itu bak bertolak belakang dengan yang menjadi kehendak salah seorang legenda hidup Inter Milan, Antonio Cassano.
Cassano menghendaki agar Inter melakukan perombakan besar dengan menendang banyak pemain.
Ia ingin melihat para pemain yang tak memberi kontribusi dan menjadi beban tim untuk langsung dikeluarkan dari tim.
Antonio Cassano menuntut agar Inter Milan melakukan revolusi besar-besaran.
Revolusi itu nantinya akan membuat Inter memiliki pemain-pemain baru yang lebih berwarna.
"Jika Inter memenangkan Liga Champions pun, mereka memiliki musim yang buruk di Liga Italia," ujar Cassano.
"Kita semua tidak bisa melupakan fakta mereka tertinggal sangat jauh dari Napoli."
"Di mata saya, Inter membutuhkan revolusi," paparnya.
Jarak yang memisahkan Inter dan Napoli memang cukup besar.
Kedua tim terpisah 24 angka di klasemen Liga Italia.
Selain itu, Nerazzurri juga dihantaui masalah kepastian masa depan beberapa pemainnya.
Marcelo Brozovic menjadi salah satu pilar penting yang masa depannya mengambang di San Siro.
Selain Brozovic, ada pula Denzel Dumfries dan Robin Gosens yang juga dipertanyakan nasibnya.
Baca juga: Impian Inter Milan di Semifinal Liga Champions, Sembuhkan Luka Lama di Derbi della Madonnina
Ketiganya diprediksi akan hengkang dari skuad Inter Milan musim depan.
Untuk itu Inter memerlukan beberapa pemain baru yang bisa menutup lubang sepeninggal beberapa pemain di atas.
Sementara itu, Alessandro Bastoni juga menyoroti kekompakan tim kala mengamankan kemenangan atas Juventus.
"Tidak ada formula khusus dalam meraih kemenangan, hanya ada semangat untuk bermain bersama dan mencapai target besar," beber Bastoni.
"Kami ingin bermain sebagai sebuah tim dan membuat tim ini sulit dikalahkan," jelasnya.
(Tribunnews.com/Guruh)