TRIBUNNEWS.COM - Frosinone kembali ke Serie A Liga Italia setelah empat tahun bermain di Serie B.
Frosinone secara resmi promosi ke Serie A setelah mengalahkan Reggina 3-1 (2/5/2023) hari ini.
Klub berjuluk Canarini itu unggul 10 poin dari posisi ketiga dengan tiga pertandingan tersisa di Serie B.
Frosinone kini memimpin klasemen dengan 71 poin hasil dari 35 laga, unggul 4 poin dari Genoa yang menjadi rival utama dalam perebutan juara Serie B.
Kembalinya Frosinone ke Liga Italia Serie A tak lepas dari peran sosok pahlawan Timnas Italia di Piala Dunia 2006, yakni Fabio Grosso.
Di bawah asuhan Fabrio Grosso, Frosinone menjadi tim yang cukup kuat. Klub berjuluk Canarini itu menjadi tim paling produktif di Serie B dengan mencatatkan 54 gol dan hanya kemasukan 21 gol.
Baca juga: Zona Liga Champions Makin Panas, Liga Inggris & Liga Italia Paling Ketat Persaingannya
Seperti diketahui, Grosso terkenal menjadi pahlawan Italia pada Piala Dunia 2006 silam, tepatnya saat final melawan Prancis.
Mentan pemain Juventus yang kini berusia 45 tahun ini mencetak gol kemenangan saat babak adu penalti.
“Saya senang,” kata Grosso yang tampak terharu setelah mengantarkan Frosinone ke Serie A.
Sebelum melatih Frosinone, Grosso sudah memiliki pengalaman melatih di berbagai klub, seperti Juventus Primavera, Bari, Hellas Verona dan Brescia.
Di musim lalu, Frosinone finis di urutan kesembilan di Serie B pada 2021-22. Di musim ini tim mengalami kemajuan yang cukup signifikan.
Skuad Fabio Grosso menjadi penantang serius dalam perebutan juara Serie B. Dengan keunggulan empat poin, Frosinone bisa menyegel status juara di pekan 37, dengan skenario mereka dan Genoa sama-sama meraih kemenangan sisa laga.
Namun jika Genoa kalah di akhir pekan nanti, kemenangan yang diraih Frosinene akan membuat mereka juara.
Baca juga: Klasemen Liga Italia: Napoli Tunda Juara, Inter Milan Naik 4 Besar, Juventus Gagal Geser Lazio
Untuk diketahui, Serie A musim depan menjadi ketiga kalinya bagi Frosinone berkompetisi di Liga teratas Italia.
Terakhir kali mereka di Serie A yakni empat tahun lalu, kemudian terdegradasi pada akhir musim 2018-19 lantaran finis di posisi ke-19 dengan 25 poin.
Kisah serupa juga dialami saat musim pertama Frosinone di kasta tertinggi sepak bola Italia, yang kemudian mereka juga finis di urutan ke-19 dan terdegradasi setelah hanya satu tahun selama musim 2015-16.
(Tribunnews.com/Tio)