TRIBUNNEWS.COM- Tanda-tanda Lionel Messi akan segera mengakhiri kontraknya di PSG musim panas ini semakin jelas.
Ada puluhan orang suporter PSG menggelar aksi demo anti-Messi di markas tim PSG di Paris.
Mereka berkerumun di depan markas PSG dan berteriak dengan slogan anti Messi sambil membakar flare.
Messi sendiri diketahui baru-baru ini berkunjung ke Arab Saudi.
Kunjungannya ke Arab Saudi memicu kemarahan klub dan fans PSG.
"Fans Paris Saint-Germain di luar markas klub meneriakkan yel-yel anti Leo Messi," tulis akun Twitter Fabrizio Romano di Twitter.
Romano juga mengunggah video aksi demo anti Messi dari fan PSG tersebut.
Mereka meneriakkan kata-kata anti Messi sambil mengepalkan tangan.
Ada juga fan PSG yang membakar flare warna merah.
Messi Kemungkinan Takkan Main Lagi untuk PSG
Muncul laporan bahwa Lionel Messi menghadapi kemungkinan tidak bermain untuk PSG lagi, masa depan Neymar juga diragukan.
Superstar Argentina berpotensi meninggalkan klub sebelum kontraknya berakhir musim panas ini, menurut laporan.
Masa depan Lionel Messi di Paris Saint-Germain diragukan setelah klub Prancis menskorsnya selama dua minggu tanpa bayaran karena melakukan perjalanan tidak sah ke Arab Saudi.
Penyerang Argentina, yang merupakan duta pariwisata untuk negara Arab Saudi, melakukan perjalanan setelah kekalahan kandang 3-1 PSG dari FC Lorient pada hari Minggu, di mana dia bermain selama 90 menit penuh.
Saat skuad berlatih pada Senin, Messi telah berada di Arab Saudi untuk memenuhi kewajiban kontraknya sebagai duta pariwisata Arab Saudi.
Menyusul perjalanan tanpa izin tersebut, PSG telah mengambil tindakan cepat dengan menangguhkan Messi selama dua minggu,
yang berarti dia akan melewatkan pertandingan mendatang melawan ESTAC Troyes dan AC Ajaccio.
Keputusan klub telah memicu spekulasi bahwa waktu superstar Argentina dengan juara Ligue 1 mungkin akan segera berakhir, dengan kontraknya akan berakhir pada akhir musim.
Sesuai laporan awal L'Équipe, kontrak Messi tidak akan diperpanjang, yang berarti dia akan meninggalkan klub di akhir musim.
Meski sang pemain masih bisa tampil dalam tiga pertandingan terakhir PSG melawan AJ Auxerre, Strasbourg, dan Clermont Foot,
Le Parisien melaporkan bahwa kemungkinan dia bermain lagi untuk Les Parisians sangat tipis.
Menurut media Prancis, fokus utama Messi sekarang adalah menemukan klub berikutnya, dan bermain di pertandingan itu "tidak membuatnya terpesona".
Situasi tersebut telah memicu gelombang spekulasi dan rumor tentang tujuan selanjutnya.
Beberapa laporan menunjukkan bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk kembali ke klub masa kecilnya, Newell's Old Boys, di Argentina.
Namun, pindah ke MLS atau kembali ke Barcelona, di mana dia menghabiskan 21 tahun, juga akan terjadi.
Potensi kepergian Messi dari PSG akan menjadi pukulan signifikan bagi klub, yang mengandalkannya untuk memimpin tim mereka di Liga Champions.
Namun, penangguhan dan ketidakpastian yang sedang berlangsung seputar masa depan pemenang Piala Dunia telah menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas klub dan kemampuannya untuk mempertahankan pemain bintangnya.
Dalam perkembangan terkait, ultras Paris Saint-Germain mendatangi rumah Neymar Junior untuk menuntut pemain Brasil itu meninggalkan klub.
Insiden itu terjadi beberapa jam setelah para penggemar terekam meneriakkan agar dewan mengundurkan diri di luar markas klub menyusul keputusan yang diambil terhadap Lionel Messi.
Pemain asal Brasil itu turun ke media sosial untuk mengonfirmasi bahwa memang fans pernah berkunjung ke kediamannya.
Sementara itu, aktivitasnya selanjutnya di postingan yang menyindir bahwa PSG telah menyulut api dan membuat banyak orang heran.
Disebutkan pula, Neymar menyukai reel Instagram, postingan reel yang menggambarkan kurangnya "kehebatan" di sekitar PSG dan khususnya penggemar mereka - serta ada masalah mentalitas.
PSG sejak keluar untuk mengutuk tindakan fans mereka. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu malam, klub mengatakan:
"Paris Saint-Germain sangat mengutuk tindakan yang tidak dapat ditoleransi dan menghina dari sekelompok kecil individu yang terjadi pada hari Rabu.
"Apapun perbedaan pendapat, tidak ada yang membenarkan tindakan seperti itu. Klub memberikan dukungan penuh kepada para pemainnya, stafnya, dan semua yang menjadi sasaran perilaku memalukan seperti itu."